Chapter 29

499 73 2
                                    

Tentu saja, Tarkan bukanlah orang yang malas. Dia jelas tidak suka melihat orang tidur. Dia mengunjungi kamar Aristine karena dia memiliki tujuan yang sangat berbeda.

"Saya berasumsi itu adalah ide yang baik bagi Anda untuk memiliki pengetahuan sebelumnya tentang diskusi sebelum delegasi Anda diberikan audiensi dengan Raja."

“Ya ampun, betapa baiknya kamu. Saya tidak percaya Anda datang untuk memberi tahu saya itu sendiri. Saya kira Anda cukup terkesan dengan kemampuan yang saya tunjukkan kemarin? ”

"Sepertinya aku tidak seharusnya datang. Saya akan mengambil cuti saya. ”

Ketika dia melihat gerakan Tarkan seperti dia akan segera pergi, Aristine menyipitkan matanya.

“Untuk berpikir kamu pergi dengan begitu mudah. Saya tahu itu, memiliki tujuan adalah alasan, itu pasti tidur malaikat saya ... "

Begitu dia mendengarnya bergumam, Tarkan meneguk seluruh teh di cangkirnya.

Bagian dalam tubuhnya sangat terbakar sehingga teh panas terasa seperti air dingin.

Melihatnya seperti itu, Aristine menyeringai, turun dari tempat tidur, dan berdiri di depan Tarkan.

“Jadi yang mana? Apakah Anda terkesan dengan kemampuan saya atau apakah muka malaikat? ”

“Aku terkesan dengan kemampuanmu.”

Tarkan meludah dengan enggan.

Mata Aristine melengkung lembut.

“Benar, tentu saja. Saya pikir saya juga cukup hebat.”

Wajah tenang Aristine tampak sangat serius tanpa main-main.

Serius, dia belum pernah melihat wanita seperti itu, tidak, orang seperti itu sebelumnya.

Tarkan menelan desahan yang akan keluar dari mulutnya dan mengangguk ringan.

“Untuk saat ini, ayo keluar dari ruangan terkutuk ini yang konon memiliki malaikat tidur. Lagipula kita harus makan.”

Mendengar kata-kata itu, mata Aristine berbinar.

'Makanan!'

Makan malam kemarin juga sangat lezat, jadi dia sangat menantikannya. Wajahnya mengungkapkan emosi sebenarnya yang dia miliki sejak dia bangun hari ini.

Tarkan berbalik ketika dia melihat mata ungunya berkilauan seperti bintang.

"Wanita yang aneh."

Ketika dia terlihat seperti ini, dia merasa sulit untuk percaya bahwa dia adalah orang yang sama yang berurusan dengan bangsawan lain sebelum raja.

'…Saya merasa seperti itu?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'…Saya merasa seperti itu?'

Tarkan sedikit terkejut dengan pikirannya. Lalu dia bergumam pada dirinya sendiri.

Bagian I • Melupakan suamiku, lebih baik dagangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang