✾Menjemput Chenle✾

10.1K 1.7K 215
                                    

Adakah yang menunggu cerita ini?
Vote dulu yuk sebelum baca...

Adakah yang menunggu cerita ini? Vote dulu yuk sebelum baca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.

Setelah Chenle pulang, Renjun memilih untuk menghabiskan waktunya di toko bunga, berharap rasa sepinya dapat teralihkan oleh pekerjaan. Namun, sepertinya eksistensi Chenle cukup kuat hingga mampu membuat Renjun terus memikirkan si anak yang mungkin sekarang sudah berada di rumah bersama kakek dan neneknya. Ah, Renjun jadi teringat tawa lumba-lumba si anak dan jangan lupakan betapa cerewetnya Chenle ketika penasaran akan sesuatu.

Setelah sampai di rumah saat petang hari, Renjun segera membersihkan diri kemudian membereskan baju-baju Chenle yang sempat ia biarkan tergeletak di atas ranjangnya. Renjun sempat mampir ke mini market sebelum pulang, membeli mie instan cup yang ia santap di tempat dengan sebotol air mineral. Tidak apa-apa, sesekali Renjun ingin merasakan makanan instan itu dan alasan yang lainnya karena dia benar-benar malas melakukan apapun hari ini.

Ketika Renjun sudah siapa untuk mengistirahatkan tubuhnya, tiba-tiba saja ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Renjun meraih ponselnya, dahinya membentuk lipatan kecil ketika membaca nama yang tertera di layar ponselnya.

“Jeno?” Gumam Renjun, kemudian menggeser tombol virtual berwarna hijau untuk mengangkat panggilan dari Jeno.

“Mama!!” Renjun hampir saja menjatuhkan ponselnya sebab terkejut lantaran saat panggilan tersambung dan wajah Chenle yang memenuhi layar ponselnya.

“Halo, Le

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Halo, Le...” Balas Renjun dan tersenyum manis pada sang anak yang kini tampak berbinar dan tersenyum lebar.

“Mama sedang apa? Lele rindu..” Renjun gemas, di seberang sana Chenle memasang wajah melas dengan bibir manyun, ingin rasanya Renjun mencubit pipi gembul sang anak.

“Mama tidak sedang melakukan apa-apa, tadinya mau tidur eh, Lele telepon... Mama juga rindu dengan Lele tidak ada yang mama peluk malam ini..huhu” Renjun pun berakting sedih dan di sana tampak Chenle yang tertawa.

Suddenly I Became a Mother ✔Where stories live. Discover now