CERPEN 6: Mimpi Indah

272 11 7
                                    

SANG surya telah terganti oleh rembulan, langit cerah telah terganti oleh petang, kokokan ayam terganti oleh suara jangkrik dan burung hantu. Tidak menyangka aku akan tidur kembali dan bermimpi yang sangat membosankan. Lebih tepatnya tidak memimpikan apapun, Cuma sekedar tidur terlelap dan menutup mata. Huh sangat membosankan bukan?

Memang aku sangatlah aneh tidak suka tidur, kadang saja jam tiga dini hari aku baru mengantuk. Dan saat begadang aku menonton film, scroll instagram, kadang membaca wattpad dan bahkan menulis cerita iseng.

Oh iya perkenalkan namaku Pryta Ayunda, umurku 17 tahun, penyuka music, film, wattpad, novel, dan lain sebagainya. Ada yang ketinggalan nih, aku suka Kak Raja hehehe biasalah ABG. Banyak sebenarnya yang suka Kak Raja, bukan cuma aku. Karena dia ... selebgram dan ini nih yang paling aku suka dari dia, Kak Raja pintar nyanyi, suaranya bagus, paket komplit deh intinya.

Ahmad Raja Brian Nuca itulah nama yang selalu ada di otak begitu juga hatiku. Bahkan sebelum tidur aku menscroll ignya terlebih dahulu. Usiaku dan dia selisih tiga tahun, cocok lah kalau misal kita pacaran hehehehe ngarep banget sih Pryt.

Setelah selesai aku senyum-senyum sendiri seperti penghuni among jiwo, aku mematikan HPku lalu meletakkannya di atas lemari belajar. Sebelum tidur aku kekamar mandi dahulu, menggosok gigi, mencuci muka juga melakukan ritual yang ada didalam kamar mandi, tak lupa juga aku mengambil wudhu. Iya iya hehehehe aku suka menunda solat, biasanya aku sholat isya pasti sebelum tidur. Entahlah kenapa alasannya. Mungkin sudah kebiasaan, juga agar aku tenang saja kalau tidur setelah sholat.

Setelah merapikan mukena dan sajadah aku menaiki kasur dan membaringkan tubuhku. Seperti sebelumnya dan sebelumnya, pasti aku tidak bermimpi apapun, huft sudahlah. Aku menikmati kesunyian itu. Sampai aku tidak merasakan apapun, mungkin aku sudah terlelap dengan nyaman.

Suara alarm membangunkanku dari tidur. Aku mengucek mata, lalu menjuruskan mataku ke jam yang ada diatas lemari belajar, ternyata sudah jam lima. Aku melipat selimut lalu dengan kantuk yang belum sepenuhnya hilang, aku berjalan ke kamar mandi. Mengambil air wudhu lalu melakukan sholat subuh seperti biasa.

Setelah selesai merapikan mukena lalu mengambil handuk juga baju untuk berangkat ke sekolah. Sebentar sepertinya ada yang aneh, kenapa bajunya hitam putih? Kenapa tidak seragam seperti biasanya? Aku berjalan menuju kalender untuk melihat hari apa ini, astagfirullah ternyata hari ini hari Sabtu. Berarti hari ini libur. Aku tetap akan mandi dan memakai baju hitam putih yang sudah disiapkan oleh Bibi.

Hari ini aku tidak menguncir rambutku, sepertinya akan menggerai rambutku dan memakaikan bando kain. Memakai rok span hitam dibawah lutut, dan mengenakan kemeja putih, juga menyelempangkan tas samping kecil yang isinya HP, powerbank, bolpoin, obat untuk jaga-jaga, note kecil, dan sunscreen, juga tak lupa juga membawa lip gloss.

Aku berjalan keluar rumah lalu memanggil Pak Baim untuk mengantarku ke taman. "Pak Baim tolong anterin aku ke taman ya Pak," ucapku sambil mengikat tali sepatu.

"Siap Non." Pak Baim mengeluarkan mobil dari garasi lalu membuka jendela di bagian supir. "Yuk Non silakan naik."

"Makasih Pak," ucapku sambil tersenyum juga membuka pintu mobil bagian depan.

Hanya ada lantunan lagu yang ada di mobil, Pak Baim fokus dengan jalan, dan aku fokus dengan lagu yang berputar di audio mobil. Lagu yang dinyanyikan Kak Raja, aku menikmatinya sambil menutup mata dan tersenyum-senyum sendiri.

Mobil terhenti dan suara Pak Baim menyadarkanku dari merdunya suara Kak Raja. "Non sudah sampai di taman nih."

Aku merapikan rambut dan menegakkan tubuhku lalu membuka pintu juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Baim. "Terima kasih Pak, nanti kalau aku mau pulang ku kabarin ya Pak," ucapku sebelum berjalan menjauh menuju taman.

Kumpulan Cerpen [Cerita pendek] RandomWhere stories live. Discover now