Selesai manggung, Haris masih diam. Masih mikirin siapa cewek yang ngelewatin panggung tanpa peduli sekitar tadi. Otaknya masih mencerna, barangkali dia tau cuma lupa atau sekedar papasan tau namanya. Tapi otaknya terus buffering, seolah kayak dia gak tau siapa cewek itu.
Haris bukan baru sehari dua hari jadi mahasiswa, dia udah dua tahun, udah semester empat, masa iya dia gak kenal keseluruhan mahasiswa tingkat awal sampai tingkat akhir di kampusnya. Apa mungkin cewek yang dia liat itu bukan mahasiswa di kampusnya?
"Mikirin apa?" tanya Cakra sambil ngelepas earphone. Cakra ngelilit earphone nya di pulpen kesayangannya.
"Cewek," sahut Haris enteng.
Jevon yang tadinya masih ngerokok langsung nginjek rokoknya gitu aja. "Demi apa si cupu soal cinta mikirin cewek?"
"Lo liat cewek yang tadi ngelewatin panggung cuek gak?" tanya Haris.
Sambil molesin handbody ke seluruh badannya, Delvin ngomong.. "Yang ngelewatin panggung banyak monyet, gak cuma satu."
"Kan gue penutupan nih. Terus ada cewek yang lewat, tau gak?!" tanya Haris emosi.
Bobi langsung nempeleng kepala Haris. "Gak tau lah."
Haris diam.
Siapa sih namanya?
▪︎BꓥNꓷ▪︎
"Haris!"
Haris merem sambil gerutu, dia tau siapa suara yang manggil. Dia hapal betul, namanya Ninzy. Cewek dari fakultas kedokteran, dia udah lama ngejar - ngejar Haris.
Haris balik badan terpaksa, "Eh, Ninzy.." katanya ditekan.
"Hehe, apa kabar Ris? Kemarin aku gak kuliah nih, Haris pasti nyariin kan?"
"Gak anjing." batin Haris.
"Kamu ada jadwal kelas ya Ris? Yaudah yuk barengan ke kelasnya. Kan kita searah," kata Ninzy terus gelayutan di tangan Haris.
Haris ketawa renyah. "Gak searah Zy. Fakultas lo ada di selatan, fakultas gue ada di utara." kata Haris.
"Gue kebetulan mau sarapan di kantin utara kok." sahut Ninzy.
"Ngapain? Kantin utara isinya cuma snack kecil - kecilan. Kantin selatan yang jual makanan berat." balas Haris.
"Ih, kamu gak peka banget sih Ris? Aku kan—"
Selanjutnya suara Ninzy bagai menjauh. Pandangan Haris ngikutin satu cewek yang sempet narik perhatian dia kemarin, cewek cuek yang ngelewatin panggung gitu aja.
Bibir Haris otomatis ngebuat senyum indah sampai lubang di pipinya keliatan. Ninzy diem, dia ngikutin arah pandang Haris, tangannya ngepal. Ninzy langsung narik kepala Haris supaya ngeliat dia. "Kamu denger aku gak?!"
Haris natap Ninzy sebel, dia nepis tangan Ninzy yang ada di pipinya. Haris lari, ngejar cewek itu.
"HARIIIIISS!!!"
Haris memperlambat jalannya waktu langkahnya udah sejajar sama cewek itu. Dari jarak yang lumayan jauh—gak maksudnya 30 cm, Haris udah bisa nyium aroma parfume cewek itu. Wanginya seger, kayak perpaduan buah. Mix fruit tepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Band - khb [au] ✔
Fanfictionharis itu lebih keliatan kayak pelawak di banding anak band.