X31🌻

4K 436 233
                                    

Haha pada nanya kapan up, kan nunggu target wkwkwk.

Oke kali ini target up, 100 komen, 210 vote ya. Untuk unlock part selanjutnya 😊

Happy Reading🌱

Chandra sedang menemani Nana merapikan berkas yang sudah mereka baca.

Sebuah nada dering panggilan masuk menginterupsi, awalnya Chandra mengabaikannya, namun setelah dering ke tiga akhirnya Chandra mengangkatnya.

"Kenapa, Ric?"

"Hah?" Handphone Chandra langsung meluncur bebas, berikut tubuhnya yang gemetar panik.

Mendengar suara benda terjatuh, Nana langsung mendekati Chandra.

"Hey, Chan kamu kenapa?"

Tubuh Chandra semakin bergetar.

"K-kevin di tabrak motor." Akhirnya Chandra bisa berbicara walaupun terbata bata.

Paham, Nana langsung mengambil kunci mobilnya. "Ayo saya anter, di rumah sakit kan?"

Chandra mengangukkan kepalanya cepat, kemudian membereskan barangnya.

Mereka langsung bergegas ke rumah sakit umum terdekat, dengan kecepatan tinggi Nana membawa mobilnya agar cepat sampai di parkiran rumah sakit.

Tak menunggu lama, mereka langsung menuju UGD, namun mereka di kagetkan dengan Jeno yang sedang menghajar Mark di depan UGD.

Nana dan Chandra hendak mendekat, namun mendengar teriakan Jeno, mereka tidak berani melerai.

"Maksud lo apa?!" Suara Mark.

"Kevin anak lo bangsad!"

Bugh!

Satu bogeman Jeno kembali mendarat di pelipis Mark.

Mark beralih menatap Chandra yang berdiri tak jauh darinya, "Chan bener, Kevin anak gue? Jawab!" Mark menatap manik Chandra emosi dan kecewa.

Chandra memganggukkan kepalanya ragu, air matanya mengalir deras. Jujur dia belum siap, Mark tahu secepat ini.

Brugh!

"Setelah bikin dia sekarat lo masih ngeraguin dia?" Satu bogeman emosi lagi lagi mendarat di rahang kirinya.

Mata Mark memejam, nyeri di dadanya lebih kuat daripada bogeman Jeno di rahangnya.

Jeno mengepalkan tangannya.

"Udah Jen, kasian Kakak ketakutan!"

Jeno menoleh, seketika ia tersadar jika di belakangnya sudah ramai, ada Keluarganya, orang tua Mark, Nana dan Chandra, yang jelas mendengar teriakannya. Dadanya terasa sesak melihat Mayra menangis keras di gendongan Eric.

Mendengar suara adiknya, dan tangisan Mayra, Mark bangkit. Pandangannya bertemu dengan Chandra, Mark langsung menundukkan kepalanya.

"Mama!" Mayra meminta pindah ke gendongan Chandra.

Dengan sigap Eric langsung memberikan Mayra pada Chandra, dia tidak tega melihat Mayra yang terus menangis keras.

Setelah tangannya kosong, Eric beralih membantu Mark berdiri.

"Kevin sama Mayra emang anak lo Kak."

Mark menatap Eric bingung.

"Kalian ngelakuinnya nggak sadar waktu perpisahan. Selebihnya nanti aja nunggu waktu yang tepat, Ka Chandra yang berhak ngejelasin ke Kakak."

Ceklek!

Pintu UGD terbuka, seorang perawat keluar.

"Orang tua pasien Kevin?"

FRIENDSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن