Chandra memilih tidak memberitahu Mark, jika ia tengah mengandung anaknya, agar Mark tetap pergi mengejar mimpinya ke Canada.
Tak sengaja pula Chandra bertemu dengan Jeno dan keluarganya, yang justru hendak bertanggung jawab atas bayinya.
Lantas b...
Hy, kalo ada typo bilang ya. Jangan lupa klik bintang pojok kiri 😄
Happy Ridin'🌱
"Duh anak ayah sore sore udah pada gemoy, wangi lagi." Jeno sudah mendekatkan wajahnya hendak mencium pipi Mayra, namun kerah bajunya di tarik oleh Chandra ke belakang.
"Abis dari luar cuci tangan dulu Jeno. Jangan langsung pegang pegang mereka. Pulang sana dulu mandi, baru boleh mian."
"Ck, yaudah sana cuci tangan sama cuci muka dulu, baru boleh cium."
"Yey!" Jeno langsung melempar tasnya ke kasur Chandra, kemudian cepat berlari ke kamar mandi. Mencuci tangannya dan membasuh wajahnya.
"Udah nih yah." Jeno mengelap wajahnya dengan handuk. Dan melemparnya ke keranjang pakaian kotor.
"Yuhuy Anak Ayah." Jeno langsung menciumi pipi bakpao Mayra, "gemesnya." Jeno mengulanginya dari kanan kekiri, membuat Mayra Menggekiat dan merengek khas bayi.
"Udah ih Jen, kasian si Kakak itu."
Dengan tidak rela Jeno berpindah ke pipi bayi di sebelahnya, si Adik, Kevin.
"Adek ayo yang doyan mimiknya, biar gembul kaya Kakak." Jeno menciumi pipi kanan kiri Kevin, dan hebatnya bayi itu tidak terusik sedikitpun akibat kerusuhan Jeno.
"Liat tuh Chan, gue uyel uyel aja dia tetep ga keganggu. Kebo emang, Adaw!" Jeno mendapat bonus satu geplakan di punggungnya.
"Namanya masih bayi Jen, demen tidur. Wajar aja, nanti gedenya juga aktif juga."
Jeno hanya menganggukan kepalanya.
"Fotoin si dedek buat post ig gapapa Chan?"
"Lo mau ngasi tau orang orang?" Chandra langsung menatap tajam Jeno.
"Ih nggak gitu Chan, foto foto ala instagram anak kembar gitu. Tangannya aja deh."
"Janji." Jeno tersenyum membuat matanya tenggelam membentuk bulan sabit.
Cepat Chandra mengalihkan tatapannya ke arah si kembar, Jeno mode uwu begini tidak baik di lihat lebih lama.
"Bentar ambil kamera dulu." Jeno langsung berlari keluar kamar, lebih tepatnya ke ruang tengah, dia sudah meletakkannya di sana sejak jauh jauh hari.
Tak lama kemudian mereka memekik gemas melihat hasil pemotretan dadakan mereka.
"Jen, yang gandengan tuh lucu. Mau gue buat foto profil."
"Bentar." Jeno memilahnya sejenak, kemudian mengirimkannya pada handphone Chandra.
Dan begitulah kisah di balik terbuatnya foto profil gemoy Chandra.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🍉🌻🍉
"Mom!" Mark langsung menghambur kedalam pelukan sang Mommy.
Sedangkan Mommy Liana yang di dekap Mark hanya mematung di tempat, namun detik berikutnya ia tersadar, langsung mendorong Mark dan menampar pipinya keras.
Mark speechless, tamparan Mommy Liana memang tidak main main. Wajah Mark sampai tertoleh ke kiri dengan warna merah berbentuk telapak tangan di pipi kanaannya.
"Mark! Bener bener kamu yah!" Mommy Liana menatap nyalang anak sulungnya.
"Dasar anak nakal!" Mommy Liana langsung memukuli putranya dengan membabi buta.
"Aw! Mom sakit aduh! Mark jangan di pukulin!" Mark masih berusaha menghindari pukulan Mommynya.
"Eric pulang --eh Mom ada apa ini weh?!" Eric langsung memisahkan Kakaknya dengan sang Mommy.
"Kenapa sih Mom?" Eric mendekap Mommynya. Sedangkan Mark membenarkan penampilannya yang kini menjadi acak acakan karena Mommynya.
"Kakak kamu nakal nih."
"Hah?" Eric langsung menatap Mommynya, detak jantungnya berkerja dua kali lipat. "Mommy udah tau?"
Tebece
Haha pendek amat ye :'
Penting up lah haha.
Oya selamat tahun baru gais🥳 Semoga tahun ini lebih baik dari kemarin.
Sch juga buat kun ge, mau buat spesial partnya tapi malah bingung sendiri. Mungkin next ya haha gabisa hari ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oya gimana kesan kalian pas nonton konser tadi?
Kalo nay masih belum mup on bagian Jeno gantiin bubu :' Dan ada mark di mana mana hahaha.
