26

1.4K 191 35
                                    

Happy reading guys 😊

[Duka]

Wonpil duduk di kursi sambil terus menatap ke arah pintu ruang operasi. Dan tidak berhenti untuk terus memanjatkan doa kepada Tuhan.

"Bang, kalo dia pergi gimana?" tanya Haechan sambil terus memeluk Doyoung.

"Kita doakan yang terbaik, oke?" balas Doyoung sambil mengelus rambut Haechan agar adiknya menjadi tenang.

Sementara itu, Taeyong dan Taeil juga sama seperti Wonpil. Terus menatap ke arah pintu ruang operasi sambil terus berdoa.

Wonpil mengacak-acak rambutnya, bajunya masih bau amis karena darahnya Xia. Bahkan di lengannya ada darah yang sudah mengering.

Johnny berjalan lalu duduk di sebelah Wonpil.

"Xia pasti bisa bertahan," ucap Johnny tiba-tiba dan membuat Wonpil menoleh.

"Lo tau? Dia anak yang manis waktu kecil, sebelas dua belas lah sama Haechan," lanjut Johnny.

Wonpil yang mendengarnya tersenyum. "Makasih ya, udah jagain adek gue," kata Wonpil.

"Tapi kan gue sama yang lain ...."

"Iya, gue maafin, Xia juga udah maafin kalian kan? Jadi masalah itu selesai, gue ngga menganggap kalian musuh atau sebagainya," kata Wonpil lagi sambil menyenderkan punggungnya.

"Andai waktu itu gue larang dia pergi, keluar dari Strekid dan tetep bareng gue sama Mbak Vio terus balik, mungkin, pasti ngga bakal kaya gini," monolog Wonpil.

Johnny hanya diam mendengarkan.

"Dulu, Xia itu kaya gimana sih?" tanya Wonpil penasaran.

"Dulu ya? Manis, imut, tingkahnya sebelas dua belas sama Haechan, kalo main pasti bertiga, Mark, Xia sama Haechan, waktu di Indo, dia mainnya sama sahabatnya itu, tapi pas di China, dia bareng Yangyang sama dua temennya," jawab Johnny.

Lalu, hp milik Wonpil bergetar. Wonpil mengambilnya lalu menjawab telpon tersebut.

"Ya, Bun?"

"Bunda lagi di rumah sakit Neo City, kata ibunya Ayen, kamu Xia ada di sana, Bunda udah tau semuanya. Bunda lagi otw, kamu di ruang apa?"

"Bun, aku di depan ruang operasi, Dowoon sama Xia lagi di operasi ...."

"Oke, Bunda ke sana sama ortunya Dowoon."

Tut

Wonpil mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak turun lagi.

"Bang, kalo Xia milih pergi gimana?" tanya Winwin ke Taeil dan membuat yang lain menoleh kepadanya.

"Xia pasti kuat kok, Win," balas Taeil.

Tapi kalo dia sudah capek, kita hanya bisa mengikhlaskan .... - Taeil

Tiba-tiba, seorang dokter keluar dari ruang operasi. Wonpil otomatis berdiri.

"Untuk pasien bernama Dowoon, akan kami pindahkan ke ruang rawat inap," ucap sang dokter sambil melihat beberapa perawat yang membawa Dowoon keluar dari ruang operasi.

BROTHER[?]; nct¹²⁷ Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang