Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DOYOUNGmenggigit bibirnya ragu sambil sesekali melihat kearah Jeongwoo yang berada di kursi penumpang.
"LU NGAPAINNNNN? ANGKAATTTT!" racau Jeongwoo.
"Astaga, bikin kaget aja sih!" kesal Doyoung, sambil memajukan bibirnya.
Doyoung membawa Jeongwoo ke Rumahnya, bertujuan agar Jeongwoo bisa beristirahat dan pulang setelah sudah baikan nantinya.
Perjalanan dari Bar ke Rumahnya tidak memakan waktu lama, akhirnya mereka sampai di rumah Doyoung.
Kebetulan, di rumah cuma ada dia doang. Orang tuanya pergi ke Rumah Nenek karena Kakek lagi sakit. Sedangkan Junkyu ｰ kakaknya, ia sudah berkeluarga.
Doyoung bersusah payah membawa tubuh Jeongwoo masuk kedalam rumahnya. Bisa di bilang, rumah Doyoung cukup luas untuk di tinggali tiga orang.
'Bruk!'
Doyoung menurunkan Jeongwoo di kasurnya, lalu mencopot sepatu dan dasi yang masih terpasang rapih di tempatnya.
"Ini Dobby gantiin baju gak ya? Tapi kan baju Dobby kecil-kecil, kasian Jeongwoo kalau kekecilan." Gumam Doyoung, ragu.
"PANAAAASSSSS, PANAS GOBLOK!" racau Jeongwoo lagi.
"Aghh kaget!" kaget Doyoung.
Gimana gak kaget? Jeongwoo sekalinya ngeracau itu gak ada aba-aba, udah mana teriak-teriak lagi. Doyoung kan jadi kaget, nyebelin!
"Tuh kan Jeongwoo kepanasan, kalau gitu aku ambilin baju dulu deh buat Jeongwoo!" gumam Doyoung.
Doyoung mencari-cari baju paling besar yang ia punya, mungkin yang pernah Doyoung salah beli di Online Shop karena terlihat bagus.
Ah, ketemu!
Baju berwarna loreng biru tua dan putih, juga Celana Training berwarna hitam bergaris putih.
Doyoung berjalan kearah Jeongwoo yang badannya udah menggeliat tidak nyaman.
Doyoung mengumpulkan niat sebelum membuka baju Jeongwoo guna mengganti baju Jeongwoo.
"Ayo pasti bisa!" ucap Doyoung, menyemangati dirinya sendiri.
Doyoung perlahan mulai membuka Kemeja lusuh Jeongwoo dengan hati-hati, matanya sedikit di tutup guna melindungi matanya dari bagian tubuh Jeongwoo yang menurutnya tidak seharusnya ia lihat. Meskipun sia-sia karena ia tetap melihatnya.
