➳ 06

1.3K 255 8
                                    

Awalnya Mashiho berniat untuk tidak bekerja hari ini karena ia merasa sangat lelah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Awalnya Mashiho berniat untuk tidak bekerja hari ini karena ia merasa sangat lelah. Namun temannya mengabari kalau dia juga tidak bisa menggantikan shift kerjanya karena masalah pribadi.

Untung saja sang manager mengizinkan untuk menutup minimarket lebih awal dari biasanya.

Sekarang masih pukul tujuh malam. Karena masih sepi, ia memiliki kesempatan untuk mengerjakan tugasnya lewat laptop yang sengaja ia bawa. Agar cepat selesai dan dapat tidur lebih awal.

Kring

Mashiho mengangkat kepalanya, langsung menutup layar laptopnya dan menyambut satu pelanggan yang baru saja masuk itu.

Kim Doyoung berjalan kearah belakang. Mengambil beberapa buah kaleng cola dari freezer. Kemudian kembali berjalan kearah kasir. Meletakkan belanjaan nya diatas meja.

"Dua Esse Mild."

"Ini saja?"

Doyoung mengangguk. Mengeluarkan lembaran uang dari dompetnya dan memberikannya kepada Mashiho.

"Kau part time disini?" Doyoung bertanya. Merasa ada sesuatu yang menarik dari si penjaga kasir.

"Iya, aku dapat shift sore sampai tengah malam."

"Kuliah ya?"

Mashiho mengangguk, lalu memberikan plastik berisi belanjaannya. "Ini belanjaanmu, terima kasih sudah mampir."

Doyoung hanya tersenyum lalu langsung keluar dari minimarket. Terlihat dari dalam, pemuda itu mengendarai sebuah motor sports bewarna merah.

Entah kenapa Mashiho tiba-tiba teringat dengan Junkyu. Dari penampilan pemuda itu hampir persis dengan penampilan Junkyu saat mengenakkan jaket kulit hitam.

Ah sudahlah. Berhenti mengingat lelaki itu, Mashiho.

: : :

Junkyu baru saja selesai mandi. Ia mengusak rambutnya yang basah dengan handuk. Hanya mengenakkan celana training tanpa memakai bajunya.

Kebiasaan. Sejak dulu, ia memang terbiasa tidur tanpa mengenakan kaus. Menurutnya, itu adalah hal ternyaman yang tidak bisa Ia hilangkan dari kebiasaanya.

Junkyu meraih ponselnya diatas kasur, memeriksa pesan yang masuk. Ternyata ada tiga pesan baru. Yaitu dari Jihoon, Ayahnya dan dari satu nomor tak dikenal.

Ia hanya membalas dua dari tiga. Tidak membalas pesan nomor tak dikenal yang Ia tahu itu adalah nomor mantan kekasihnya. Mereka sudah putus, jadi tidak perlu ada urusan apapun lagi mulai sekarang.

"Masih aja berani hubungin gue." Junkyu terkekeh remeh membaca pesan-pesan yang dikirim Jia.

Ia melempar ponselnya keatas kasur. Tak lama setelah itu, suara ketukan pintu terdengar.

"Siapa?"

"Gue kak."

Kim Doyoung? ngapain dia kesini?

Junkyu segera membuka pintu, langsung menampilkan Doyoung yang berdiri dengan sumringah di bibirnya. Membuat Junkyu agak jengkel.

"Lo ngapain?!"

"Main aja. Bosen jadi anak baik." putra bungsu Kim itu melemparkan plastik berisi cola pada kakaknya, lalu melangkah masuk dan menidurkan tubuhnya diatas kasur sang kakak dengan tidak sopannya.

Junkyu hanya terkekeh kering, "nakal lo salah, pabo-ya. Ini namanya kurang sopan santun. Bangun nggak?!"

Doyoung berdecak sebal, langsung merubah posisinya menjadi terduduk, "Sebenernya diri gue tuh kayak gimana sih kak?"

"Nggak beda jauh sama gua. Nakal boleh, tapi sopan santun yang pertama. Jangan sampai orang mandang lo dari satu sisi." Junkyu membuka satu kaleng cola, lalu mendudukan dirinya di samping sang adik seraya membuka layar laptopnya.

"Kak. Menurut lo, Mama sama Papa bakal pisah atau enggak?"

Si sulung menghentikan kegiatannya sebentar, menoleh kearah adiknya yang memandangnya agak serius.

"Bakal lebih baik kalau mereka pisah. Kenapa emangnya?"

Doyoung menghela nafas, "pasti kalau mereka pisah, kita bakal hidup masing-masing kan? dan gue belum siap untuk itu. Jujur, gue masih berharap keluarga kita utuh."

Junkyu tersenyum simpul, merangkul bahu Doyoung sayang. "Hubungan antara kita sama mereka nggak akan pernah putus. Kita tetap keluarga. Ya walaupun nggak bareng-bareng kayak dulu lagi."

Sang adik mengangguk-angguk, "Kalau mereka beneran pisah, gue pengen ikut lo kak."

"Kenapa? bukannya lo benci sama gu?!" Junkyu bertanya, menaikkan alisnya. Bingung tiba-tiba Doyoung jadi manja sama dia.

Doyoung terkekeh, "Nggak-pas itu lagi kesel aja. Oh ya, tadi Ji-ha kerumah nyariin lo."

"Terus?"

"Gue bilang aja nggak tau. Gue kira dia bakal stay diluar negri bareng ortunya. Tapi-makin cantik tuh." Doyoung memuji, mengeluarkan bungkus rokoknya, meraih satu buah batang.

Junkyu tak mengidahkan, masih fokus pada laptopnya.

"Lo kenapa nggak balikan aja kak sama Ji-ha?"

"Nggak."

"Kenapa?"

"Selera gue bukan perempuan lagi."

Doyoung melongo terkejut, "wait... you're gay?!"

To Be Continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continued

Gutted +Junshiho (Disc.) Where stories live. Discover now