3. SI KAKU DAN JELEK

175 35 36
                                    

Violet berdiri di pembatas koridor kelasnya sambil memandang jauh ke arah parkiran sekolah yang sudah sepi saat itu. Jam menunjukkan pukul 1 siang. Kelas sudah dibubarkan kurang lebih 30 menit lalu.

Ia menghirup napas panjang. Aneh sekali. Ia pikir, laki-laki yang tadi mengajaknya pulang bersama akan meninggalkannya 10 menit setelah sekolah benar-benar kosong. Namun nyatanya, laki-laki itu kini masih diam menunggu di parkiran yang kini terlihat dalam pandangannya.

Katakan saja jika ia jahat. Tapi asal kalian tau, Violet bukanlah perempuan yang mudah percaya dengan orang baru sebelum memastikan orang itu benar-benar baik dalam pandangannya. Termasuk Arsenta, sosok laki-laki yang masih kelabu dalam pandangannya.

Melihat Arsenta yang mulai menampakkan wajah kesal, Violet pun memutuskan untuk turun ke bawah, menghampiri laki-laki itu.

Dari kejauhan Arsenta dapat melihat gadis yang sedari tadi ia tunggu kini tengah berjalan santai ke arahnya. Sial, menyebalkan sekali gadis itu.

Ia berdiri, menyamakan tingginya dengan Violet. Netranya menatap tajam ke arah gadis itu.

"Telat 5 menit lagi, gue inisiatif ninggalin lo tadi," ujar Arsenta.

Violet menghembuskan napas kasar. "Yang nyuruh nunggu siapa?"

"Gue gak ada niat nunggu lo, tuh. Gue juga barusan abis ada urusan bentar di perpustakaan."

"Perpustakaan?"

Violet berdecih. Gadis itu lalu menggelengkan kepalanya tidak peduli. Jika dikatakan bahwa sedari tadi ia memperhatikan laki-laki di hadapannya dari kejauhan, maka laki-laki satu ini akan kegeeran. Jadi, daripada urusannya semakin panjang, Violet memilih menganggukkan kepalanya saja.

"Ya udah, pulang bareng, kan?" tanya Violet.

Arsenta yang mendengar itu langsung berjalan dan menaiki motornya.

"Naik." perintah Arsenta.

Violet mendengus. Dasar laki-laki menyebalkan, kaku, jelek. Pikir Violet sambil menaiki motor laki-laki itu.

Setelah Violet benar-benar naik, motor milik Arsenta itupun melesat meninggalkan area sekolah.

Di sepanjang perjalanan, hanya keheningan yang menyapa keduanya. Tak ada pertanyaan ataupun pernyataan yang terlontar dari keduanya.

Kalau sama orang yang baru dikenal itu jangan sokab kalau kata Katya. Tapi kalau ini antara saling menjaga image atau saling gengsi.

"Nama lo siapa?" tanya Arsenta tiba-tiba.

Violet mengernyitkan dahi. Tidak mendengar.

"Apa?"

"Nama lo."

"Lo gak perlu tau."

"Gue nanya. Jawab yang bener." tambah Arsenta. Namun Violet sama sekali tidak peduli.

Melihat Violet yang sama sekali belum menjawab membuat laki-laki itu menghembuskan napas kasar.

"Nama gue Arsenta."

"Gak nanya."

"Kalau nama lo?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bunga VioletWhere stories live. Discover now