Tiga

18 10 0
                                    

🎶🎶🎶
Ku tak bahagia melihat kau bahagia dengannya
Ku tak bahagia melihat kau bahagia
🎶🎶🎶

      Mika membuka matanya perlahan, pandangannya buram namun berusaha ia fokuskan walaupun kepalanya masih sakit.
Bau obat-obatan menyeruak di indra penciumannya, Mika tebak.. pasti ia ada di UKS.

"Lo udah bangun, Ka? Syukurlah.."

       Suara familier menyapa Mika, cewek itu menoleh ke sumber suara dan melihat sepasang kekasih yang tak ingin Mika lihat ada disini. Mata Mika juga menangkap wajah lain diantara dua orang tadi, Kelvin.. si ketua OSIS juga ada disini.

"Mika, gue minta maaf banget udah buat lo drop kek gini.."

"Gue nyesel.."

"Please maafin gue.."

       Tangan kanan Mika di genggam Miko erat, seakan-akan jika tak Miko genggam.. Mika akan pergi.

Tapi Mika pun juga tak ingin menjadi perusak hubungan Miko dan Rasya yang masih kuncup karena Miko memperlakukannya seperti ini. Mika sadar diri, Mika hanyalah sebatas sahabat Miko. Ah bukan, tepatnya mantan sahabat karena Mika sudah memutuskan persahabatan mereka..

Mika menarik tangannya yang ada digenggaman Miko, "Ko, aku lagi nggak mau liat kamu dulu. Kamu bisa pergi?"

Miko semakin merasakan sakit saat mendengar Mika menghusirnya, "Gue tau gue salah, please Mika.. maafin gue."

"Tolong jangan husir gue, dada gue makin sakit denger lo ngusir gue.."

"Sakitnya kamu, sama sakitnya aku.. masih sakitan siapa Ko?"

"Gue minta maaf Mika.."

"Pergi Ko, please.."

"Nggak Ka, gue nggak bakalan pergi. Gue bakalan nemenin lo.."

"Okey kalo kamu nggak mau pergi, biar aku aja yang pergi.." Mika bangkit dari posisi tidurannya dan hendak pergi walaupun kepalanya benar-benar berdenyut sakit.

Miko menahan lengan Mika, walaupun ditepis oleh sahabatnya itu. "Oke, oke.. gue bakalan pergi."

"Istirahat ya Ka, moga cepet sembuh.." Setelah mengatakannya, Miko beranjak pergi bersama Rasya yang sejak tadi membisu.

       Mika tidak akan kukuh untuk menghusir Miko pergi jika saja Mika tidak melihat sorot terlukanya Rasya, tak perlu mendengar permintaan Rasya. Mika tau diri untuk terus mundur dan menjauh dari hidup Miko..

Air mata Mika jatuh begitu saja tanpa bisa dicegah, isakkannya lolos padahal Mika sudah menahannya.

"Kenapa lo ngalah terus sama Miko, Ka?"

"Gue tau lo suka sama Miko, udah dari dulu. Tapi kenapa lo malah ngalah sama Rasya yang masih baru-baru ini deket sama Miko.."

Mika mencengkram seragamnya dibagian dada dengan kuat, semakin sakit rasanya. "Karna aku nggak mau hubungan persahabatan kita rusak saat ternyata hanya aku sendiri yang memiliki rasa.."

"Kalo aja lo berani ambil resiko itu dari dulu Mika, harusnya sekarang lo yang ada diposisi Rasya."

"Miko itu juga suka sama lo! Tapi dia juga sama-sama takut buat ngungkapinnya kek lo, makanya Miko cari pelarian."

Air mata Mika semakin deras saat mendengar ucapan Kelvin, "Darimana kamu tau itu Vin? Please jangan buat harapanku kembali tumbuh buat ngejar Miko lagi, aku capek.."

"Dari pertama kali lo sama Miko lolos jadi inti OSIS, jadi sekretaris OSIS. Gue udah tau cuma lewat perhatian kecil yang lo berdua tunjukin, gue peka.."

"Lagian Miko sering curhat sama gue, jadi gue tau.."

"Kalo kamu udah tau dari dulu, kenapa nggak ngomong sama aku Vin? Kenapa?!"

"Karena gue juga suka sama lo sejak pertama kali kita ketemu, sejak MPLS dulu!"

       Kelvin tak pernah takut mengambil resiko, makanya ia langsung mengatakannya. Semua tindakan pasti ada resiko bukan?

================================

Harusnya Aku [Song Fict]Where stories live. Discover now