2

1.1K 106 8
                                    

Jangan lupa vote and coment

Xixi 😘







"Baiklah semuanya, saya Dani Keenan Aditama akan mengundurkan diri dan posisi saya akan digantikan dengan putra saya. Elvano Keenan Aditama" ujar Dani.

Pria jakung, dengan jas hitam membuatnya sangat tampan.
Para karyawan wanita berdecak kagum dengan putra CEOnya.

Namun, sepertinya Aya berbeda.
Aya mengernyit seperti pernah bertemu dengan putra dari CEO mereka tapi di mana?

"Aya " panggil Dani membuat Aya tersadar dari lamunannya.

"Iya Pak," ujar Aya menatap Pria paruh baya yang sudah banyak memberikan kepercayaan padanya hingga sampai dititik ini.

"Saya harap kamu bisa membantu El dalam pekerjaannya nanti," ujar Dani.

"Pasti Pak," jawab Aya tersenyum.

"Baik, Aya Tolong antarkan El ke ruangannya dan El mulailah bekerja dengan baik," perintah Dani pada Aya juga El.

"Baik Pak," balas Aya patuh sedangkan El hanya diam tampak sedikit ogah ogahan.




______000______








"Ini ruangan Pak Dani, dan akan menjadi ruangan anda," ujar Aya setelah keduanya sampai pada ruangan CEO.

El duduk di meja kebesaran CEO.
Ia mengedarkan pandangannya melihat sekeliling ruangan yang menurut nya sangat memuakkan.

"Sini," suruh El agar Aya mendekat.

Aya mengernyit namun mendekat,

Pletek ...

Setelah Aya berada di hadapan El, El menyentil kening membuat Aya meringis mengusap keningnya.

"Maksudnya Bapak nyentil saya apa!?"  tanya Aya kesal bukan main.

"Jahat ya lo  lupa sama gue," ujar El geleng-geleng kepala.

Aya menatap El lekat, lalu kemudian ia melotot.
"Elvano!" Panggil Aya terkejut disertai nada kesal.

El menyugarkan rambutnya kebelakang, lalu berkedip dan menarik tangan Aya untuk berjabat tangan.

"Hai, gue Elvano Keenan Aditama CEO Aditama Group's," ujar El tersenyum.

Aya memutar bola matanya malas,
"Lebih tepatnya Elvano, si pembuat onar. Kenapa gue baru tahu ini cowok nyebelin anaknya Pak Dani!?" batin Aya jengkel.

"Oh ya, Bu Ayana Anindya Danurdara. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik," ujar El tersenyum misterius.

Aya langsung meninggalkan ruangan CEO dengan kesal.



______000______





Aya hendak memasuki ruangannya, namun ia berhenti di meja sekretaris nya.

"Ra, saya minta tolong kamu siapkan jadwal ulang saya juga jadwal Pak El agar tidak bertabrakan," ujar  Aya.

"Baik Bu," ujar Rara mengangguk hormat. Setelahnya, Aya memasuki ruangannya.

Aya mulai fokus dengan kerjaannya.
Namun Aya memijit pelipisnya yang pusing karena pekerjaan juga karena Elvano Keenan Aditama, CEO baru mereka.

"Tuhan, semoga ini tidak mengubah apapun," batin Aya lalu melanjutkan pekerjaan nya.

____000_____


Tok....

Tok....

"Masuk" ujar Aya membuat Rara memasuki ruangan Aya.

"Ada apa Ra?" tanya Aya mendongak menatap Rara, sekretarisnya.

"Itu Bu, Pak El tidak mau menandatangi berkas berkas yang seharusnya ia tanda tangani, " jelas Rara.

"Yasudah, mana berkas berkasnya, biar saya yang membawanya pada Pak El," ujar Aya,segera Rara menyerahkan berkas berkas yang memang tadi ia bawa.

"Baiklah, saya akan keruangan CEO," ujar Aya lalu beranjak keluar dari ruangan nya***








Tok...
Tok ....

Aya mengernyit saat tidak ada yang menyahut padahal ia mengetuk pintu.

Tok...
Tok...

Aya sekali lagi mencoba,
"Siapa?" tanya seseorang dari dalam dan Aya yakini itu adalah El.

"Saya Aya Pak," ujar Aya.

"Masuk," sahut El dari dalam.

Cklek...

Aya masuk keruangan CEO, terlihat El sedang bermain game.

Hah?

Aya mengernyit, "Bapak sedari tadi bermain game?" tanya Aya.

"Ya" jawab El masih fokus dengan gamenya.

"Pak, Bapak seharusnya bekerja," jelas Aya berusaha meredam kekesalannya namun sepertinya El terlalu fokus pada gamenya.

Segera Aya merebut paksa hp milik El, membuat El berdecak.

"Ada apa?" tanya El mendengus.

Brak...

Aya meletakkan berkas berkas di meja El dengan perasaan kesal.
Sudah cukup, sepertinya El masih El pembuat masalah dulu . Dan Aya tidak akan bersikap baik!

"Tandatangani semua berkas ini, Pak Elvano Keenan Aditama," ujar Aya tegas menatap El tajam.

El menyandarkan diri nya pada kursi dan melipat kedua tangannya.
"Kagak mau!" jawab El.

"Kagak mau?" Beo Aya dengan nada tidak percaya.

"Ya, siapa tahu lo menyelip surat wasiat dan mengalihkan harta warisan gue ke nama lo," ujar El terdengar mengesalkan ditelinga Aya.

Aya tersenyum paksa "Pak El, saya tidak pernah ingin melakukan itu, dan kalau Bapak tidak percaya bapak cek sendiri," ujar Aya tegas berusaha amat sabar.

"Yah tetep aja gue kagak percaya, jangan jangan manipulasi dokumennya kan enggak ada yang tahu" timpal El.

Aya mengepalkan tangannya kesal.
"Bapak hanya perlu menandatangani nya," jelas Aya.

El tidak menanggapi, menulikkan pendengarannya.

Aya menghela "kalau Bapak tidak mau, saya akan melaporkan soal ini pada Pak Dani," ujar Aya mengancam dan berhasil.

El mendengus, "mana berkas nya cepetan!" ujar El sedikit terpaksa.

Aya tersenyum penuh kemenangan dan menyerahkan berkas berkas yang harus ditandatangani oleh El.

El menandatanganinya lalu menyerahkan kembali pada Aya.

"Kalau begitu saya permisi," ujar Aya bergegas keluar dari ruangan CEO.

Aya menghela "30 menit, pekerjaan yang seharusnya butuh 10 menit menjadi 30 menit gara gara El," gumam Aya kesal dan tak habis pikir.



_______000________

Next????

Vote dan cara 🤗

Xixi

i hate you bossy! Where stories live. Discover now