Chapter 1

17.1K 250 13
                                    

Renanta Hugo, emm lebih tepatnya sekarang Georgio Hugo memandang seorang gadis yang sedang duduk dibangku taman dengan tatapan kosongnya. Georgio. Yang kerap sering dipanggil Gio memejamkan matanya, kembali merasakan perasaan bersalahnya karena telah meninggalkan gadisnya selama kurang lebih 5 tahun ke benua yang berbeda. Pergi tanpa alasan dan tanpa berpamitan pada gadis yang sedang dipandangnya dari jarak yang lumayan jauh membuatnya amat sangat bersalah pada gadis itu. Ingatannya kembali pada saat pertama kali mereka berkenalan....

**Flashback 2007*

Pada tanggal 4 juni 2007, para anak baru yang mengikuti kegiatan MOS di SMAN Pelita Bangsa di kumpulkan di lapangan yang besar. Teriknya matahari pagi membuat hampir seluruh siswa-siswi  mulai mengeluh, mendengarkan omongan kepala sekolah yang sangat panjang membuat mereka kebosanan.

Setelah sekian lama mendengarkan omongan kepala sekolah, akhirnya sang kepala sekolah mempersilahkan siswa-siswi untuk masuk kedalam kelasnya masing-masing. Jika semua orang terbirit-birit masuk kedalam kelas dan mencari tempat duduk, tidak dengan Renanta. Gadis itu dengan santainya berjalan menuju kelasnya tanpa memperdulikan keadaan disekitarnya yang terlihat ribut.

Tiba-tiba saja dari arah belakangnya, dia terdorong agak keras tapi dia dengan sigap menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Dia berbalik kebelakangnya dan melihat seorang gadis terjatuh sambil mengusap-usap bagian mana yang kotor. Renanta mengulurkan tangannya pada gadis itu, gadis itu menatapnya sebentar lalu menyambut tangannya dan segera dia tarik gadis itu agar berdiri.

"Lo ga apa-apa?" Tanya Renanta sambil tersenyum ramah.

"Aku gapapa kok. Makasih ya..." Jawab gadis itu membalas senyumannya. Renanta terdiam sebentar menatap senyum gadis dihadapannya lalu kembali tersadar.

"Sama-sama."

"Oh ya, nama aku Alina." Ucap Alina sambil mengulurkan tangannya pada Renanta.

"Emm...gue Renanta." Jawab Renanta menyambut uluran tangan Alina. Hangat yang ia rasakan saat menyentuh tangan Alina untuk kedua kalinya.

"Kamu di kelas apa?"

"X IPA 2."

"Wah...berarti kita sekelas dong. Aku duduk sama kamu ya?" Pinta Alina antusias.

Renanta hanya mengangguk tanpa menoleh pada Alina lalu kembali berjalan menuju kelasnya bersama Alina.

~~~

Mereka berdua masuk kedalam kelas mereka lalu mencari tempat duduk yang menurut mere- bukan- maksudnya menurut Renanta karena dia tidak terlalu memperdulikan Alina yang sedari tadi berceloteh yang menurut Renanta tidak penting. Alina duduk bersama Renanta, walaupun sedari tadi Renanta hanya menanggapi Alina dengan jawaban-jawaban singkat tapi Alina tetap saja berceloteh membuat Renanta sedikit risih dengan Alina.

"Alina, lo bisa berhenti ngomong ga? Rasanya telinga mau pecah denger celotehan elo." Ucap Renanta tenang.

Alina hanya tertawa mendengar ucapan Renanta yang mungkin menurutnya lucu. Renanta hanya menatap Alina tak percaya gadis itu malah tertawa. "Iya maaf deh hehe..."

Renanta berdecak pelan ketika melihat anggota OSIS masuk kedalam kelasnya. Memberitahu peraturan-peraturan disekolah ini dan berbicara mengenai sekolah ini. Sungguh, Renanta sangat tidak suka jika ada orang yang berbicara sangat panjang jika itu bukanlah hal yang penting baginya. Renanta memilih untuk menelungkupkan kepalanya diatas meja lalu memejamkan matanya.

"Ren..."

Renanta tidak menyahut.

"Renan...."

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang