8 - he's back

1.8K 61 0
                                    

Be a wise reader.. Udah diingetin di awal ya, Tapi, alur masih ada kok.
Happy reading.
.
.
.
.

Keduanya keluar dari kamar mandi sekitar jam 11 malam. Setelah mereka menyelesaikan hubungan badan mereka sejak sore tadi. Di kamar mandi pun Wonwoo kembali menghujam lubang Mingyu dua kali dan membuat Mingyu benar-benar kesusahan berjalan, juga merasakan sakit luar biasa di analnya. Ia juga tidak sempat memasuki Wonwoo karena ia yang begitu kelelahan.

Mingyu terduduk di kursi yang ada di kamarnya setelah berganti pakaian. Sedangkan Wonwoo sedang sibuk mengganti seprei tempat tidur tersebut. Setelah selesai, ia membantu Mingyu untuk merebahkan dirinya di tempat tidur tersebut.

Mingyu melihat Wonwoo yang menidurkan dirinya di sampingnya. "Lo yang selingkuh, gue yang di hukum." Ucapnya tiba-tiba. Dan membuat suara tawa Wonwoo lolos begitu saja.

Wonwoo mendekat dan mengecup bibirnya. "Gue kan udah bilang, kalo gue minta jatah dan lo selalu aja nolak. Juga, lo tuh terlalu nikmat Gyu. Bahkan kalo gue bisa, sekarang pun gue masih nikmatin tubuh lo."

Mingyu mengerjap. "Lo ternyata beneran bikin gue budak seks lo tahu."

"Yah gimana ya, kalo sama lo bawaannya horny mulu."

"Kurangin tuh otak mesum." Balas Mingyu dengan menunjukkan wajah kesalnya. Ia masih merasakan sakit di tubuh selatannya. Mencoba memosisikan tubuhnya agar menjadi lebih baik.

"Gue mesum cuma buat elo kok. Nggak ada yang lain."

"Yakin? Buktinya lo ngeseks sama siapa.? Junghyun?"

"Udah dibilangin itu gegara mabuk."

"Ya sama aja lah, gimana lebih nikmat gue apa tuh cowok?"

"Lo Gyu, lo nggak ada tandingannya. Sumpah deh."

"Yakin lo?"

"Banget." Jawab Wonwoo. Ia kemudian mendekat. "Maaf ya, gue terlalu nikmatin jadi bikin lo kek gini." Lanjutnya.

Mingyu menoleh, dan mengangguk pelan. "Lain kali, gue yang bakal bikin lo kek gue sekarang." Ucap Mingyu.

"Dengan senang hati." Jawab Wonwoo sembari tersenyum.

"Sial." Umpat Mingyu. Keduanya kemudian secara tiba-tiba terdiam. Hingga akhirnya Mingyu yang memulai pembicaraan. "Won."

"Kenapa?" Wonwoo menoleh, mengernyitkan dahinya karena melihat Mingyu yang berubah menjadi serius.

"Gue mau nanya sama lo.."

"Nanya apaan?"

"Kalo suatu hari lo dijodohin sama bokap lo gimana?"

"Dijodohin? Nggak mungkin lah Gyu. Kenapa emang?" Wonwoo bangkit dari tidurnya ia terduduk di samping tubuh Mingyu. Keduanya saling bersitatap.

"Bisa aja Won, bokap lo otomatis mau keturunan dari lo, dan gue nggak bisa ngasih tentu saja."

"Ya adopsi Gyu, kan bisa." Perbincangan mereka entah kenapa bertamabh serius.

"Kalo semisal bokap lo nggak mau? Dan maunya anak darah daging lo?"

"Lo kenapa sih Gyu?"

"Gue cuma nanya Won, kalo semisal kejadian itu terjadi beneran gimana?"

"Gue nggak tahu, tapi.. Gue nggak bakal ngelepas lo kok. Gue janji. Gue bakal mertahanin lo apapun yang terjadi. Kita udah janji kan tadi siang."

"Gue tahu, tapi.. gue beneran takut."

"Udahlah Gyu, gue tetep ada di samping lo kok. Apapun yang terjadi. Meskipun gue harus nikah sama cewek dan punya anak, gue tetep cintanya sama lo."

SWITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang