04

17 4 8
                                    

“Ingin rasanya aku mengakhiri hidup ku. Daripada aku harus hidup penuh dengan penyiksaan.”

—Reyna Adelia—

☘️🍁☘️

Kini Reyna sudah berada di depan pintu rumahnya. Kakinya sangat gemetaran untuk memasuki rumah itu. Pastinya, ia akan kena caci maki dari Lia dan mungkin juga akan dapat caci maki tambahan dari Karina. Reyna pun memberanikan dirinya untuk memasuki rumah bak neraka itu.

"Assalamualaikum," ucap gadis itu mengucap salam. Dan benar saja, Lia dan Alexa sudah ada di ruang tamu. Bisa dikatakan, mereka menunggu ke pulang gadis itu.

Lia yang tadinya duduk kini menjadi berdiri. "Wa'alaikumsalam," jawab Lia dengan wajah datar.

"Mah, Rey permisi mau ke kamar." Saat Reyna mau melangkahkan kakinya menuju kamar, Lia menghentikannya.

"Siapa yang suruh kamu ke kamar!?" tanya Lia. Reyna pun harus berhenti, dan mengurungkan niatnya. Gadis itu hanya menundukkan kepalanya.

"Ada hubungan apa kamu sama Putra!?" tanya wanita paruhbaya itu sedikit meninggi.

Reyna menggeleng. "Ng-nggak ada hubungan apa-apa Mah. Reyna berani sumpah," jawab Reyna.

"Bohong! Lo itu udah ngerusak hubungan gue sama Putra sialan!" sahut Alexa penuh  emosi.

"Nggak Kak, Reyna gak pernah merusak hubungan Kakak."

"Halah! Mana ada maling mau ngaku." sarkas Alexa. "Mah, pokoknya Alex mau Mamah kasih hukuman buat anak gak tau diri ini!" pinta Alexa kepada Lia.

Kini air mata gadis itu mulai keluar. Reyna sangat takut, jika dirinya harus dihukum oleh Lia. "Mah, percaya sama Rey. Kalo Rey gak ada hubungan apa-apa sama Kak Putra." tutur Reyna memohon.

"Kalo gak ada hubungan apa-apa, mana mungkin Putra minta putus secara tiba-tiba! Dasar lo pelakor!"

Sangat terbawa emosi, tangan Alexa langsung mendarat di pipi Reyna.

Plak.

Kini gadis itu menangis, di rumah itu sudah tidak ada pelindung lagi bagi Reyna. Ia memegangi pipinya. Sudah dua kali Alexa menampar pipi gadis itu.

"Nangis aja bisanya kamu!" teriak Lia sangat menggema.

Reyna semakin menangis. Dari luar, seorang gadis baru saja sampai dirumahnya. Ia harus mendengar keributan lagi. Sangat menjengkelkan bagi gadis itu, setiap pulang dari kuliahnya ia selalu mendengar keributan.

Karina masuk kedalam rumah. "Ini ada apa sih!?" tanya Karina.

"Kak, Kakak liat. Gara-gara dia, hubungan aku sama Putra jadi hancur!" ucap Alexa dengan jari telunjuk yang menunjuk kearah Reyna.

"Reyna! Bisa gak sih kamu, gak bikin masalah seharian?!" tanya Karina sangat kesal.

"Kak Karin, Reyna gak salah Kak. Reyna gak ngelakuin apa-apa." tutur Reyna membela dirinya. Namun, Karina tidak peduli dengan ucapan gadis malang itu.

"Lo mau membela diri lo sendiri, gak ada yang peduli di sini!" sungut Alexa.

"Stop!! Gue pusing dengerin rumah ini selalu ribut!! Gue capek! Gue butuh istirahat." teriak Karina sangat marah. Siapa yang tidak marah? Jika tubuh sudah merasa lelah, tapi ada saja masalah di rumah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Reyna (On Going)Where stories live. Discover now