sober

272 55 18
                                    

Jia mengikat tali sepatunya asal lalu menyambar kunci motor miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jia mengikat tali sepatunya asal lalu menyambar kunci motor miliknya. Tak lupa helm yg entah helm siapa , selalu tersedia di rak sepatu depan kosannya, ia gasak juga.

Ponselnya sudah meraung-raung dari tadi di saku jeansnya. Ia memejamkan mata sembari menggigit bibir pertanda menahan emosi.

Sebelum mengangkat panggilan, ia coba menarik nafas sedalam mungkin.

"Ya sab-"

"CEPETAN JIIIII, GUA BINGUNG HARUS BAWA SIAPA DULU NIH, PLIS PLISS TOLONGIN" teriak seseorang di seberang sana dengan backsound jedag jedugnya yg tak kalah bising.

" Iya sabar, gua baru mau muter kunci motor ta. Tempat biasa kan?"

" IYADAH CEPETAN, DUH MANA EMAKNYA JENNI UDAH NELFON² LAGI HADEUH PUSING GUA. JIA CEPETAN JIAAA..."

"iye iye, sabar napa ah. BYE! Euh tirta bacot bat si" ia putuskan sambungan secara sepihak dan langsung tancap gas menyusuri jalan ciumbuleuit ditemani hoodie dan dinginnya malam kota bandung.

Memasuki tempat parkir, suasana sungguh ramai dengan beberapa mobil dan pengunjung yg berniat 'pulang', berbanding terbalik dengan sepanjang jalan setiabudi yg ia lalui tadi.

Tak perlu bingung mencari pintu masuk, Jia sudah hafal betul letaknya dimana. Bukan, bukan karena dia langganan open table disini, hanya saja dia langganan jemput teman²nya yg hangover dan mengantar Ken dan Dony untuk menyeret Tirta yg sering colapse di atas dancefloor.

Bau alkohol dan bau bau asing lainnya menyeruak masuk ke indra penciumannya begitu selesai meminta ijin pada security yg mungkin sudah sering sekalii melihat Jia membopong teman²nya. Bau yg memuakan bagi Jia.

Kalau bukan karena pesan dan panggilan² beberapa menit yg lalu, mungkin ia masih asik menonton series kesayangannya di atas kasur empuk kosan ditemani cemilan² indoapril.

1jam yg lalu

Kak Sendi BEM
Jia, revisi proposalnya dipercepat ya.
Senin harus sudah selesai, langsung menghadap Pak Dian ditemani SAYA.

Allahu, malam minggu ini tuh heyyy. Kakak tingkatnya yg satu ini gabut apa jomblo kali ya, weekend gini masih ngurusin kampus. Meskipun ia sendiri juga singel, tapi aduh apa ga cape mikirin kampus teros? Gamau gitu rebahan dulu? Atau cuddle uwu sama aku? Jia tertawa dengan pikiran randomnya. Iseng iseng ia buka display photo sang kaka tingkat

OxymoronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang