22. Maling

956 102 27
                                    


"Milk, kenapa rumah Jeno kosongan kek bakso keliling?"

Mark membuka kulkas Jeno, biarlah nyelonong masuk. Ini juga idenya Haechan.

"Mereka lagi tidur. Sekarang juga jam 2 pagi."

"Yhaaa elah. Jam 2 aja tidur. Kaya kitte dong, jadi maling."

"Ck. Sembarangan banget mulutnya." Mark meminum susu yang ada di kulkas adiknya, sementara haechan berkeliling.

"Padahal kesini ya hyung, harusnya kita ketemu injun. Nanti kita culik injun nya."

"Ngomong apa sih kamu? Dari bulan kemaren kayak orang kobam aja omongannya."

Haechan membalikkan badannya menatap mark Lee. "Milk, serius. Kita harus mengadakan rapat kekeluargaan secara mendadak."

Benar benar aneh.

Sejak bulan kemaren, haechan selalu ngelantur. Selalu bertingkah seperti ini. Selalu sangat sangat aneh. Dan mark juga tidak tau kenapa.

Kejadian terakhir yang terjadi adalah haechan pergi ke kamar mandi di pagi hari, hari pertama haechan menggila.

Apa dia bertemu hantu di kamar mandi? Apa haechannya adalah hantu?

"Hyung ngejek aku ya?!"

Mark melotot pada haechan dan menutup mulutnya. "Eeeh berisik banget, mulutnyaa! Kalo Jeno denger gimana. Kita kan maling!"

Nah kan, penyakit menular.

"Lagian hyung ngeliatin aku kaya gitu. Aku gendut gitu? Iya? Gendut, jelek?"

"Ah mulai lagi kamu. Tidur aja ya?"

Si pudu itu menggeleng. "Aku mau menghitung bintang..."

Dia meletakkan kedua tangannya di matanya. "Tapi... Di luar ga ada bintang, sayang.. Kamu kenapa sih... Kita ke dukun aja ya? Mau ya?"

"Tuh kan hyung ngejek aku lagi!!!"

Sekali lagi mark menutup mulut haechan. "Sssssttttt! Kamu ga becus banget maling rumah Jeno. Teriak terus masa. Udah tidur."

"Ga mauuuu.."

Aegyo itu.
Sialan.

"Mark ANJING! GANGGU TIDUR ORANG LO HAH?!"

"Jeno?!"

Satu bola tenis terlempar dari atas mengenai bahu mark. "Aduh! WAAAA!! BUKAN GUA JEN!!"

Haechan memiringkan kepalanya begitu angin kencang akibat mark dan Jeno sama sama berlari itu melewatinya.

"Jeno kenapa ya?" Gumamnya.

"Echan??"

Mendengar suara yang ia cari cari, Haechan menoleh. "Annyeong injun ahh!!!"

Haechan menyusul renjun yang berpenampilan acak acakan karena baru bangun. "Injun, masuk kamar yok. Echan ngantuk."

"Hng... Okay.."

"Prang!!" Suara piring pecah tak membuat salah satu submissive tersebut mengecek keadaan. Malah menutup pintu kamar dan tidur.

"MAIN PIRING LO MARK?!"

"Jatoh itu, JEN!!! Ga sengaja!!! SUMPAH!"

"ARGH SIALAN LO!!"

*
*
*
*
*

Kejar kejaran di rumah seluas hati kita itu berhenti 2 jam setelahnya
Bermandikan keringat, mereka berbaring di lantai ruang tengah.

"Echan ngajak hyung kesini jam dua ngapainnnnn??? Mau ngajak kita bikin sekte pemuja setan, hyungg?! Hah?!"

NoRen: YouWhere stories live. Discover now