23. Akhir yang diinginkan

3.2K 731 212
                                    

Akhirnya up gaeesss...

Kenapa lama up?

Karena dua part lagi end 🙂

Selamat membacaaaa 😍

Jangan lupa menabuuuung, novelnya bakal terbiiitt 😁

❤❤❤





"Pangeran Regiiiiiis."

"Siapa dia? Kenapa sangat senang melihatmu?"

"Aku lupa dia siapa."

"Hey, kau sangat jahat. Padahal lihatlah, pria itu sampai berlari ke sini saat melihatmu. Senyumnya bahkan sangat lebar. Dia sangat bersemangat."

"Aku sedang berusaha mengingatnya."

Akhirnya pria berambut hitam itu sampai di depan kami. Awalnya dia hanya melihat Regis dan menyapanya dengan semangat, "Sudah sangat lama aku tidak melihatmu. Kau jadi sangat tinggi. Dan wow, siapa wanita cantik yang bersamamu ini?" Akhirnya dia melihatku juga.

"Selamat pagi, Nona. Apa kau kekasih Pangeran dingin ini?"

Ah, dia sangat mengenal Regis. Tapi si kejam ini bahkan lupa siapa namanya.

"Ya, bisa dibilang begitu."

"Dan bisakah kau memperkenalkan namamu?" pintanya sambil mengulurkan tangan. Ini sapaan biasa, seharusnya aku mengambil uluran tangan itu dan membiarkannya mencium punggung tanganku. Tapi nasib tidak berpihak padanya, sudah kubilang Regis tidak suka kalau ada pria lain yang menyentuhku. Jadi lihatlah sekarang, uluran tangan itu malah disambut oleh Regis, pria di depan kami sampai melongo tak percaya dengan tingkah kekanakan yang Regis lakukan.

"Namanya Snow, dan dia calon istriku. Aku tidak suka pria lain menyentuhnya."

"Astaga, kau sangat posesif. Snow pasti kerepotan."

"Kau benar." Aku bersuara.

Akhirnya ada yang mengerti aku. Si bocah posesif ini hanya mendengus.

"Dan siapa namamu?" tanyaku, karena sepertinya Regis belum juga mengingatnya.

"Oh, aku Eric. Pangeran mungkin sudah tidak mengingatku."

Eh, ternyata dia sadar diri.

"Terakhir kali kami bertemu saat masih kecil."

"Lalu bagaimana kau bisa tahu kalau ini Pangeran?"

"Rambutnya."

"Oh, iya. Kau benar."

Tentu saja sangat mudah mengenali Regis dari rambutnya ini. Tidak ada yang punya rambut silver selain dia.

"Jadi... Kau siapa?"

Mungkin maksud Regis adalah hubungan mereka seperti apa dulu di masa lalu. Karena pria bernama Eric ini terdengar sangat akrab.

"Aku adik Elma. Kau ingat? Dulu kami sering datang ke kerajaan Yervant dan bermain denganmu."

Sekarang Regis nampak mengingatnya. Dilihat dari ekspresinya dia sangat terkejut. Lantas dia meneliti penampilan Eric dari ujung kaki sampai kepala.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Eric, risih.

"Kukira kau akan jadi bandit saat sudah besar."

"HEY, BAGAIMANA BISA KAU BERPIKIR SEPERTI ITU?"

Ah, aku suka pria ini. Dia tidak begitu menghormati Regis. Hubungan mereka jadi tidak terlihat kaku.

"Dulu kau sangat nakal. Jangan salahkan aku berpikir buruk tentangmu."

"Huh, dulu kau sangat menyebalkan, dan sekarang pun sama." Dia beralih menatapku. "Snow, bagaimana bisa kau mencintainya?"

The Book Of Fantasy : Snow & Prince [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang