[BL] The Horror Movie Male Lead's Winter ✓

Bab 15

Guan Ling ingin membantah kata-katanya, tetapi ketika dia membuka mulutnya, dia tidak bisa membantahnya. Apakah dia benar-benar tidak keberatan dengan komentar itu? Tidak, dia sangat peduli. Terutama ketika dia memikirkan hari-hari ketika Xiao Cheng selalu bekerja lembur sepanjang malam. Dia akan bertanya pada dirinya sendiri berulang kali apakah Xiao Cheng yang luar biasa ini pantas mendapatkan orang yang lebih baik.

Dia tidak bisa memikirkan jawaban.

Ekspresi Xiao Cheng menjadi lebih suram. Dia melepaskan Guan Ling dan duduk di tepi tempat tidur. Xiao Cheng menatap langit-langit untuk waktu yang lama sebelum tiba-tiba bertanya, "Guan Ling, apakah kamu masih mencintaiku?"

Bahkan selama tahun-tahun termanis mereka bersama, mereka berdua jarang mengucapkan kata "cinta". Mereka selalu merasa bahwa itu kekanak-kanakan untuk terus mengatakannya berulang-ulang. Namun, saat dia mendengar Xiao Cheng bertanya seperti itu, Guan Ling sebenarnya merasa agak panik. Dia telah mengucapkan kata "cinta" segera tanpa sedikit pun keraguan.

“Kamu tahu?” Xiao Cheng berhenti selama beberapa detik, perlahan mengembuskan napas. Dia berbalik dan memeluk Guan Ling, "Kalau begitu, kamu hanya bisa percaya bahwa aku tidak mencintaimu lagi."

"Tentu saja tidak!" Nada Guan Ling secara tidak sadar menaikkan dua oktaf lebih tinggi saat dia dengan cemas menyangkalnya.

“Bagus, tapi itu tidak masalah. Bahkan jika hatimu menjadi dingin, aku akan tetap bertanggung jawab untuk menghangatkannya lagi.” Xiao Cheng membelai punggung Guan Ling. "Tidak ada yang bisa menggertakmu nanti, bahkan aku."

"Kamu tidak akan menggertakku."

Guan Ling mengatakan ini dengan pasti, membuat Xiao Cheng tersenyum. "Senang mendengarnya."

Guan Ling dengan gugup mempelajari ekspresi Xiao Cheng sampai dia yakin bahwa Xiao Cheng benar-benar tidak marah padanya lagi. Guan Ling menggosok sisi lehernya dan dengan hati-hati membuka mulutnya untuk bertanya, “Apakah kamu masih ada pekerjaan di sore hari? Apakah kamu tidak akan kembali ke perusahaan?”

Itu belum lama sejak lelucon itu terjadi karena itu Qi Tongrui tidak akan bisa muncul untuk syuting adegannya di sore hari. Xiao Cheng membeli tiket pesawat untuk Jiang Nian. Dia menyuruhnya pulang untuk sementara waktu dan berbaring sampai keributan mereda. Terus terang, kegagalan ini sepenuhnya dipicu oleh Xiao Cheng. Terlepas dari apakah itu Guan Ling atau Xiao Cheng, mereka tentu tidak akan membiarkan gadis seperti Jiang Nian menanggung akibatnya. Hanya saja Xiao Cheng berpikir bahwa dia juga tidak boleh tinggal lama di lokasi syuting. Untuk sementara, dia tidak bisa memutuskan apakah dia harus mengambil inisiatif untuk membeli tiket dan pergi.

“Tidak apa-apa. Saat saya tiba di bandara, saya menerima telepon dari asisten saya yang mengatakan bahwa mitra bisnis kebetulan ada di sini untuk bekerja. Dia memiliki waktu terbatas dan akan kembali ke negaranya besok. Kami membuat janji untuk mengobrol sederhana di kedai teh di pusat kota. Setelah kami mencapai konsensus, saya segera kembali. ” Xiao Cheng menjelaskan.

“Jadi seperti itu……” Guan Ling juga tidak yakin apakah dia harus mengatakan bahwa Qi Tongrui tidak beruntung atau apa. Singkatnya, jika bukan karena Xiao Cheng yang secara kebetulan menangani pekerjaannya dan kembali lebih awal, tidak mungkin Guan Ling akan mengambil inisiatif untuk membuat keributan atas situasi hari ini. Bahkan jika dia marah, dia hanya akan menahannya dengan tenang.

Xiao Cheng tahu betul tentang kekhawatiran Guan Ling. Dia ingin mengatakan beberapa kata penghiburan tetapi teleponnya tiba-tiba berdering. ID penelepon yang ditampilkan di layar ponsel adalah Qi Song.

Xiao Cheng mencium Guan Ling, memberi isyarat bahwa Guan Ling tidak perlu cemas, dan kemudian dia pergi ke balkon dengan teleponnya.

Putrinya dipukuli di lokasi syuting tanpa alasan atau alasan, jadi Qi Song ada di sini untuk mengkritiknya dengan keras. Dia bermaksud menunggu Xiao Cheng memberikan penjelasan tetapi nada suaranya tidak terlalu bagus.