27

104K 12.2K 501
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
.
.
.
.
Enjoy and happy reading guys
(Ig : Tarizyah) <= Follow 😫


Selepas dari markas, Hardin kembali ke rumah sakit. Hardin berjalan cepat menuju ruangan seina. Sesampainya di sana ia melihat Smith yang bersikukuh ingin masuk keruangan bundanya.

"lepasin oma. Smith pengen temenin bunda di dalam" ucap Smith.

"bundanya Smith lagi istirahat nanti kalau bunda udah sadar baru deh Smith boleh masuk"

"tapi uncle Raka bisa masuk. Kok smith gak boleh?" sungut smith sambil menunjuk raka didalam ruangan.

"kan uncle raka dokter smith" celetuk hardin yang gemas melihat tingkah sang anak. Smith menoleh mendapati papinya yang masih menggunakan pakaian yang kotor dan masih ada noda darahnya. Smith yang melihat itu langsung kicep dan berlindung dibelakang sang oma.

" Astagfirullah har, kok kamu belum ganti baju sih? Mama hampir ngira kamu itu gelandangan loh" ucap Maya. Mulut mamanya memang sangat jujur.

"iyya din. Papa aja hampir ngasih kamu uang gocengan" sambung Bondan.

Hardin menghembuskan nafas berat, seberat cobaan yang tuhan titipkan ke orang tuanya untuk dirinya. Hardin bergegas menelpon jevan meminta dibawakan baju ganti.

"Smith, ini papi" ucap Hardin. Smith sempat mengintip dan kemudian berlari menubruk sang papi.

"HUAAAA......... papi, bunda ditembak gara-gara nolongin Smith" tangisan Smith tumpah dipelukan sang papi. Hardin sempat terkejut mendengar smith menangis dahsyat.

"e-eh, smith. jangan nangis dong, bunda kamu udah gak papa kok"

"HUAAAAAAA.....PAPI" suara tangis Smith semakin kencang. Raka keluar dari ruangan Seina melihat Smith menangis di dekapan Hardin. Smith yang melihat Raka berdiri di dekat pintu Seina pun langsung menegakkan tubuhnya.

"uncle, bunda Smith gak papa kan?" raka mengangguk dan tersenyum.

"bunda kamu udah siuman. Keadaannya udah stabil" ucap raka.

" Alhamdulillah, makasih uncle udah nolongin bundanya Smith. Kapan-kapan deg smith traktir susu kotak sebagai ucapan terimakasih dari Smith" setelah mengucapkan hal itu, Smith melangkah masuk ruangan seina. Tanpa menghiraukan manusia-manusia yang masih menegurnya.

"bundaaaa" seina menoleh mendengar smith memanggilnya. Seina tersenyum

"anak bunda"

Smith langsung memeluk seina dan menangis dalam diam. Smith begitu khawatir dengan bundanya. Ia juga bersyukur masih bisa melihat bundanya. Entah kenapa ia sangat menyayangi dan takut seina pergi dari kehidupannya.

"bunda janji, bunda gak mau ninggalin smith lagi, apalagi bunda sampai terluka" ucap smith menahan suaranya agar tidak ketahuan jika ia menangis.

"huum. Bunda juga minta maaf yah, smith sampai dibekap sama orang jahat itu gara-gara bunda" ucap seina. Smith semakin mengeratkan pelukannya kepada seina. Tak lama maya, bondan dan hardin masuk kedalam ruangan itu.

"smith jangan tindih bunda kamu" tegur hardin.

"gak nindih kok pak" bela seina.

"ck. Jangan dibelain sein" kesal hardin, selalu aja ngalah sama anaknya.

"yeee iri bilang pi. Papi juga maukan?!" ledek smith.

"mingkem kamu" pelotot hardin. semua tang ada diruangan itu pun terkekeh.

"haloo seina, tante datang jenguk kamu. Tapi maaf yah tante gak baa apa-apa" ucap maya.

"gak papa kok tante"

"kamu lekas sembuh yah, kasian duda dan bujang saya mikirin kamu sampe hampir jadi gembel"ucap maya. Seina hanya bisa bersabar menghadapi keluarga ajaib hardin.

"ma please" hardin hanya bisa sabar

====

Hanya selisih 5 menit, regan muncul bersama lilac dan ibu pantinya, bunda serlin.

"seinaa, ya tuhan nih anak bikin khawatir aja" ucap bunda serlin. Seina trsenyum melihat bunda serlin yang sangat sayang padanya. Meskipun ia sudah sangat jarang kepanti.

"seina udah mendingan kok bunda" jawab seina sambil tersenyum. Seina menatap lilac yang sedang membawa parsel buah. Lilac lebih banyak diam. Ia tahu apa yang ada dipikiran lilac. Segera seina menegur lilac dan mengatakan sesuatu.

"li, dia udah gak ada. Jangan takut yah. Ada regan dan aku yang bisa lindungin kamu"
Lilac menegakkan kepalanya menatap lurus seina. Matanya memanas mengingat hal menjijikan yang terjadi di masa lampau itu.

"kalau kalian mengkhawatirkan akan kembalinya jordi, kalian tenang saja. Saya sudah mengirimnya ke tempat yang seharusnya." Ucap hardin.

"tuh denger sendirikan, apa yang diucapin pak hardin. jadi lo tenang aja, okay?" lilac mengangguk dan memeluk seina sebentar. Mereka melanjutkan percakapan mereka dan sesekali terkekeh mendengar pertengkaran hardin dan smith mengenai seina. Maya memperhatikan seina dengan intens. Entahlah, ia merasa ia sangat tepat untuk putranya ini. Bahkan cucunya pun sangat lengket dengan seina.

"sein, kamu mau gak jadi mantu mama?"

"hah?!"

****

(Smith Faruk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Smith Faruk)

Anaknya papi Hardin

&!
Gimana? Seru gak? Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku bisa balas aja gitu🤣
Kalau ada typo maaf-maaf aja maklum aku sering kurang teliti gitu🙏
Okeyy see you....

Ellenawlm 💕

YOUNG BABYSITTER (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang