14

547 80 42
                                    

Minju melangkah membuka pintu mobil Yujin dengan rasa lelah dan kantuk yang mendera. Bayangkan saja, sejak di perjalanan ia selalu bertanya pada Yujin kapan mereka sampai dan jawaban Yujin selalu sama. "Sebentar lagi kita sampai, kau jangan tidur karena aku tidak mau menyetir sendirian."

Minju mengedarkan pandangan seraya memisahkan semua nyawa yang masih bersatu dengan rasa lelah. Sekarang sudah jam dua belas itu berarti ia baru saja menempuh perjalanan selama tiga jam tanpa bisa memejamkan mata sedetikpun.

Namun seketika ia sadar saat matanya disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah. Pantai itu masih biru, sejuk, bersih dan jangan lupakan juga kalau suasana di sini sangat sepi.

Hanya ada beberapa pedagang makanan, es krim, serta mainan. Pengunjungnya pun tidak terlalu banyak. Entahlah, selama dua puluh lima tahun hidupnya Minju tidak pernah mendengar ada pantai sebagus ini di dekat Seoul.

"Wah... Cantik sekali pantai di sini, Yujin." Kata Minju dengan wajah berseri-seri."

Yujin mengunci mobilnya dan segera menghampiri Minju. "Itulah sebabnya aku ingin sekali mengajakmu kesini."

"Kalau begitu ayo cepat kita ke sana. Aku ingin bermain air." Minju segera menggandeng tangan Yujin dan menyeret kekasihnya dengan cepat. Ia sudah tidak sabar saat melihat ombak di pantai itu seakan memanggilnya untuk mendekat.

Namun langkah Minju harus terhenti saat ia merasakan tidak ada pergerakan dari Yujin. Minju membalikkan tubuhnya dan menatap bingung ke arah sang kekasih.

"Wae?" Tanya Minju.

"Kita tidak akan bermain sebelum makan siang. Kau ingin aku dibunuh oleh ibumu kalau kau sampai sakit?"

"Yujiiiiin~ I'm not baby anymore! Ayolah." Kesal Minju.

"Tidak bisa sayang. Bahkan kau lebih childish bila disandingkan dengan bayi sekalipun." Kali ini gantian Yujin yang menyeret kekasihnya menuju sebuah restoran fastfood yang ada di dekat mereka.

"Aish buang-buang waktu saja. Sudah, pesankan aku burger dan cola." Keluh Minju.

"Hanya burger?"

"Hanya itu makanan yang praktis, Yujin. Cepat pesan! Nanti kita makan di pantai saja." Minju makin merengek membuat Yujin tidak punya pilihan lain.

"Baiklah." Kata Yujin mengalah.

"Big burger double beef 4 dan minumnya 2 cola." Pesan Yujin pada pelayan di restoran itu.












.












.











.











Minju masih mengerucutkan bibirnya sambil memakan burger yang dibeli Yujin. Saat ini mereka sudah ada di pantai dan tengah duduk di bawah rindangnya pohon kelapa.

Menikmati semilir angin yang menggerakan nyiur, meniup helai demi helai rambut mereka sungguh memberi ketenangan bagi Yujin yang memang sedang tidak baik-baik saja belakangan ini.

TOSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang