38

1.2K 79 42
                                    

"Siapa keluarga Nyonya Kim?"

Seorang dokter keluar dari ruang emergency dengan gurat lelah yang terlihat samar di wajahnya. Yujin dan Minju segera berdiri menghampiri.

Ya, setelah penemuan Jisoo yang pingsan di depan club juga Minju yang menyusul sang ibu tiri tak sadarkan diri, Yujin segera membawa keduanya ke rumah sakit terdekat.

Beruntung Minju siuman lebih dulu dan yang lebih melegakan lagi tidak terjadi hal buruk dengan dirinya dan juga si jabang bayi. Ia hanya shock ringan dan dokter memperingati Yujin dengan keras untuk selalu menjaga emosi istrinya.

"Saya dokter." Jawab Yujin.

"Bagaimana keadaan eomma?" Kali ini Minju yang bertanya.

Sang dokter melirik bergantian ke arah pasangan suami-istri itu. "Maaf, tapi boleh saya tahu hubungan anda dengan Nyonya Kim?"

"Ah... Saya Yujin, menantu Nyonya Kim. Dan ini istri saya putrinya, dokter." Jawab Yujim menjelaskan.

"Baiklah, Tuan Yujin bisa anda ikut ke ruangan saya?" Tanya dokter itu.

Minju mengernyit bigung kenapa hanya suaminya yang dipanggil? Bukankah tadi Yujin sudah jelas mengatakan kalau ia hanya menantu?

"Ta-tapi... Kenapa tidak bicara disini saja, dokter?"

Dokter itu tersenyum. "Maaf Nyonya, tapi saya butuh tanda tangan suami anda untuk melakukan satu tindakan." Kata pria itu. "Atau mungkin saya bisa menemui suami Nyonya Kim langsung?"

"Suaminya sedang dalam perjalanan dari Taiwan, mungkin sore baru sampai Seoul." Yujin yang mengerti kekhawatiran istrinya mencoba menenangkan.

"Sayang, aku bicara dengan dokter dulu ya. Kau tunggu disini."

Minju mangangguk walau matanya terasa panas karena menahan air mata. "Yujin, aku takut. Apa yang terjadi sebenarnya pada eomma?"

"Entahlah. Untuk itu aku coba bicara dulu." Kata Yujin mengusap bahu sang istri.

"Aku percaya padamu, Yujin. Jangan menyimpan dendam pada eomma ya? Lakukan yang menurutmu baik untuk kesembuhan eomma." Pinta Minju.

Yujin tersenyum, sangat maklum dengan kekhawatiran Minju. "Aku tak sejahat itu, sayang. Kau tenang saja. Serahkan semua padaku." Pria itu mengecup kening istrinya sebelum melangkah mengikuti sang dokter.

















.
















.















Yujin duduk di ruangan dokter yang ia ketahui bernama dokter Shin itu dengan perasaan cemas yang teramat sangat. Telapak tangannya sangat dingin, ia merasa sesuatu yang buruk pasti sedang terjadi pada mertuanya.

"Maaf, saya terpaksa memanggil anda ke ruangan saya dan membicarakan mengenai keadaan Nyonya Kim tanpa diketahui istri anda. Saya lihat dia sedang hamil, jadi saya tidak ingin ambil resiko dengan mengatakan kondisi Nyonya Kim yang sebenarnya secara langsung pada istri anda."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TOSKAWhere stories live. Discover now