Bab Tujuh

5 0 0
                                    


Ping !!!!

Suara tanda bunyi notifikasi ponsel Laila berbunyi. Memang dia membeli salah satu notification sound sama dengan BBM yang dulunya pernah populer saat dirinya masih kanak-kanak. Dia suka dengan suara lembut tapi berkesan nyaring.

Laila tidak dalam masa perlu belajar malam kala ini karena tentu besok baru akan dimulai KBM di SMA Nur Insan. Dalam arti besok dia memulai pelajaran awal sebagai salah satu siswi kelas X baru.

Laila yang waktunya senggang dan sedang membaca novel bekas yang dibelinya di dekat cafe tadi siang bersama dengan Deon si anak yang ujug-ujug membawa Laila pergi ke cafe dan berakhir dengan perasaan curiga.

Bagaimana tidak jika pertanyaan terakhirnya itu cukup membuat Laila gemetar karena dia tau itu ada kaitannya dengan Selma.

Ponsel yang berbunyi tanda notivikasi itu datang dari sebuah update terbaru dari Ig feed akun resmi Instagram milik OSIS yang adalah foto bersama seluruh anak OSIS bersama dengan anak MOS tahun ajarannya.

Laila kecewa dia tidak ikut ke foto yang menjadi feed dengan jumlah like mencapai 1k itu dan tambahan Selma yang entah mengapa ada di foto di sana tepat di bagian kerumunan di tengah dari formasi yang solid. Pastinya berjubel namun entah mengapa serasa seperti keluarga besar.

Saat itu juga dia melihat beberapa anak lainnya, dan tepat saat dia melihat beberapa anak di sekitar Selma dia menemukan Deon. Anak yang tadinya mengajaknya ke cafe.

Perkataan terakhir Deon ke Laila malah membuat dia yakin kalau Deon pasti adalah kenalan Selma. Atau mungkin saja saat Deon mengatakan akan bertemu dengan kenalan setelah mengajak Laila pergi ke cafe itu memang Selma ?

Entah mengapa Laila sangat intuitive akan perkiraannya dan mau anda taruh berapa jika ternyata benar kalau tebakan Laila tidak salah.

Karena dia ingat setelah sepulang sekolah sampai malam dia berada di ranjang nyamannya itu, dia belum mengontak siapapun temannya. Bahkan Eryn yang adalah teman dekatnya sejak berada di bangku SD pun tidak dia tanyakan kabarnya.

Antara Laila masih belum terlalu sadar dengan kenyataan tadi pagi saat dia mengetahui kelakuan sahabatnya dan anak MOS sekelasnya itu, Laila tanpa pikir langsung mengirim pesan kepada Eryn.

"Hai, Ryn.. Kamu lagi apa ?" sent.

"Malam, Lak. Tadi loe kenapa kok nggak masuk ? Gue sama anak lain nyariin kamu. Kita muterin satu sekolah dan malah nemu surat dispen kamu di pos satpam," sent back.

"Mampuss... Gue lupa kalau tadi pagi si Eryn sama anak sekelas MOS aku lagi buat rencana sama si Selma, duh gue harus jawab apa ?' batin Laila saat itu. Detak jantungnya berirama seaakan dia sedang ketahuan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan. Sayangnya dia hanya tidak sengaja mengirim chat ke sahabatnya yang diragukan.

Entah mengapa jemari Laila langsung lincah menjawab. Dengan sedikit permainan di pikirannya yang melugas lewat balasan chat ke Eryn, sahabatnya itu. Dia cukup diberi kepintaran dan beruntung untuk bisa menjawab mengapa Eryn sampai mencarinya sampai ke pos satpam.

"Oh ya ? Loe ngapain sampai bela-belain nyari aku ke pos satpam segala ?" sent.

Beberapa waktu saat itupula Eryn tidak menjawabnya selama kurang lebih ada sekitar tiga menitan. Laila bingung dengan pertanyaan trakhirnya kepada Eryn, sahabatnya yang ternyata ada di kubu Selma. Tidak lama kemudian Laila mendengar suara 'Ping' setelah dia menantikan Eryn menjawabnya.

"Ya iyalah, aku kan nungguin kamu yang sampai excited itu sama acara pentas panggung tadi. Malahan loe nggak dateng." chat pertama.

Laila pun mengingat akan dirinya yang sebelumnya memang paling tertarik dan liar dengan acara pentas panggung MOS siang tadi. Tapi ada suatu eksiden yang membuatnya tidak berani mendatangi aula SMA Nur Insan. Dan dia tau Eryn pasti adalah kenalan dekat Selma bahkan lebih dari sekedar itu.

light & dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang