Chapter 5

519 123 16
                                    

Vote dulu pacarnya anak ensiti!

.

.


Andromeda terlihat sedang mengeluarkan bubuk kopi dari mesin grinder dan memasukannya ke dalam mesin expresso yang harganya diperkirakan sekitar belasan juta rupiah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andromeda terlihat sedang mengeluarkan bubuk kopi dari mesin grinder dan memasukannya ke dalam mesin expresso yang harganya diperkirakan sekitar belasan juta rupiah. Ia masukkan dua cangkir espresso ke dalam gelas berisi air dan es batu yang diisi setengah lalu ia sajikan ke meja yang penuh dengan sketsa gambar.

"Astaga, bisakah kamu menata lebih baik kertas-kertas ini? jika basah terkena air jangan salahkan aku ya!" kata Andromeda pada pemuda yang berumuran sama dengannya yang sedang menggambar.

"Astaga, bisakah kamu menata lebih baik kertas-kertas ini? jika basah terkena air jangan salahkan aku ya!" kata Andromeda pada pemuda yang berumuran sama dengannya yang sedang menggambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue tau gue tau...." katanya sembari membereskan sketsa gambar miliknya. "Ini apa?" tanya pemuda itu menunjuk salah satu amplop coklat, "Ah itu CV milik pekerja paruh waktu kenapa?"

"Lo sudah nemuiin pegawai baru? wah..."

"Kamu mau kerja disini juga? Reno Adinata Kanendra, aku tidak bisa memperkerjakan pemuda berantakan sepertimu," kata Andromeda.

"Ndro, lo gak bisa kek pake bahasa gaul gue-lo? Baku amat ngomongnya!" komentar Reno.

"Aku tidak bisa menggunakan kata-kata itu. Aku sudah terbiasa menggunakan bahasa seperti ini semenjak di Indonesia ,"

Reno menghela nafasnya, "Tapi,lo sekarang udah hidup di Indonesia,tepatnya di ibu kotanya. Masa mau pakai bahasa baku terus?"

"Aku lebih nyaman seperti ini, kau jangan banyak bicara dan lanjutkan saja pekerjaanmu!"

"Eh omong-omong apa kau masih ingin terus cuti kuliah?" tanya Reno.

"Aku sudah memikirkannya,setelah mendapat dua lagi pegawai paruh waktu aku akan segera masuk kuliah lagi." jawab Andromeda.

"Para dosen mencari mahasiswa andalan mereka dan kebingungan ketika ada event perlombaan menggambar! Andai saja kau tidak cuti, sudah pasti kau akan menang di lomba itu, bukannya si sombong kakak tingkat itu!"

"Apa kau sedang membicarakan Harry?" tebak Andromeda.

"Siapa lagi kalau bukan si belagak Harry?" tanya balik Reno.

Insa | [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang