|02|

795 328 202
                                    

"Pertemuan yang tak disengaja terkadang dapat menciptakan suatu yang luar biasa."


Elandra Carlton Ataxarobert

Pria blasteran Amerika - Indonesia. Memiliki postur tubuh tegap dan proposional dengan di anugerahi bola mata yang begitu unik. Dia pria yang tidak terlalu banyak bicara, tapi sekali bicara omongannya tajam, setajam pisau belati. Pria dingin dan cuek itu menjadi primadona di sekolahnya, SMA Harapan Bangsa, Bandung. Auranya yang berbeda dari cowok-cowok lain membuat dirinya disegani dan selalu mendapat pekikan histeris dari para kaum hawa yang gila-gilaan ingin mendapatkan hatinya. Walaupun tidak akan pernah bisa.

"Cowok yang gue temuin itu kaya psiko."

"Namanya Elandra kan? Cowok yang misteriusnya naudzubillah itu?"

"Elandra! coba tebak apa yang lebih indah dari kamu. Ya, jawabnya enggak ada dong. Kan kamu yang paling indah diantara semua yang indah eaa."

"Tadi malem gue mimpiin lo, bang. Itu artinya kita memang ditakdirkan untuk bersama."

"Kenapa ya, dia nggak pernah keliatan bareng sama cewek? padahal cewek-cewek pada mau banget lho jadi pacarnya dia."

"Bang El, kalo butuh babu, cari Kayla aja. Lumayan bisa liatin kamu setiap hari."

Semua pekikan histeris yang keluar dari mulut perempuan SMA 1 Harapan Bangsa layaknya seperti sampah di telinga Elandra. Jujur, bukannya ia tidak bisa membunuh mereka semua, hanya saja ia malas jika harus mengotori tangannya dengan setumpukan sampah. Akan lebih simple jika hanya memasukkan setumpukan sampah kedalam mulut mereka semua.

Elandra berjalan menyusuri koridor. Ia berusaha untuk tidak mendengar suara-suara itu, tapi tetap saja karena ia berhasil menarik perhatian seluruh perempuan disana, hingga setiap pasang mata menatap dirinya karena memang siswa-siswi disana menyadari keberadaannya. ada yang bergidik ngeri, dan ada juga yang sok-sokan terjatuh agar di lirik oleh El. tapi, sayangnya lelaki itu memilih untuk tetap fokus berjalan walau banyak suara-suara genit yang memanggil namanya dengan histeris.

"Halo, my future."

Sosok gadis berkulit putih serta tinggi, tiba-tiba berdiri hadapan El. gadis itu sukses membuat El memberhentikan langkahnya di tengah-tengah koridor.

"Aku suka sama kamu, El! Tapi kenapa kamu nggak pernah bales perasaan aku? Apa aku kurang menarik di mata kamu? Kasih tau, aku harus apa biar aku bisa milikin kamu. Aku mau kamu jadi pacar aku. Please.."

Hari ini, genap tiga ratus tiga puluh kali Celine, si cewek yang di kenal genit se-antero mengungkapkan perasaannya kepada El. Wanita itu tidak ada kapoknya, walau sudah sering di tolak mentah-mentah oleh El setiap ia confes, tapi tetap saja terus melanjutkan aksi memalukan itu. Masa nembak cowo sampe tiga ratus tiga puluh kali? Dasar cewek stres.

El memandang wanita di depannya dengan tatapan tajam. Ia tidak bereaksi, wajahnya terlihat datar tidak mengeluarkan ekspresi apapun.

"Jangan halangin jalan gue!" tegasnya dingin, memperingati wanita centil didepannya. Ia menepis tangan gadis itu karena berusaha menyentuh tangannya.

"Aku nggak mau, El! Kamu harus jawab pertanyaan aku dulu," gadis itu ngotot ingin mendapat jawaban dari El.

"Lo pilih minggir atau gue injek kepala lo, sekarang?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐄𝐋𝐀𝐍𝐃𝐑𝐀Where stories live. Discover now