21

370 68 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Hari ini Aera ikut ibunya ke toko lagi.

Memang, Aera merasa lebih senang saat berada di dekat sang ibu. Walaupun ibu nya harus fokus bekerja.

"Kak Eunji"

"Ya Aera ?"

"Kakak sudah makan ?"

Eunji tersenyum. "Kakak sudah makan. Kau sudah kenyang ?"

Aera mengangguk. "Makanan ku sudah habis"

"Bagus sekali. Kau memang harus banyak makan"
"Sebentar ya, kakak harus melayani pelanggan dulu" ucapnya ketika ada pelanggan lagi yang datang.

Aera mengangguk.

Beberapa menit pun berlalu.

Rose datang dan menghampiri putri kecilnya. "Ayo sayang, kita harus pulang"

"Iya ibu"

Rose dan Aera pun berpamitan terlebih dulu pada Eunji dan Sua. Dan saat baru keluar dari pintu masuk toko,

"Eh! Aera, tunggu sebentar ya. Ibu ketinggalan sesuatu"

Aera mengangguk, dan memilih untuk menunggu sang ibu di depan pintu sembari memperhatikan jalanan yang ada di depannya.

"Paman tampan ?" Ujarnya saat melihat Chanyeol yang baru saja keluar dari sebuah mobil.

Chanyeol terdiam beberapa saat sembari menatap Aera. Tentu kini perasaannya saat melihat Aera sudah berubah. Karena sekarang dia tau bahwa gadis kecil itu adalah putri kandungnya.

Ia pun kembali melanjutkan langka dan berjongkok di hadapan Aera, kemudian memeluknya begitu saja.

"Paman ?"

Saat ini Chanyeol merasa sangat ingin menangis. "Putri ku..." Lirihnya.

Ia pun melepas pelukannya, lalu menatap gadis kecil itu sembari menangkup wajahnya. "Aera..."

"Paman kenapa ?"

"Aera...paman adalah--"

"Aera"

Sontak keduanya langsung menoleh ke arah Rose yang baru saja datang menghampiri.

"Ibu, paman tampan seperti ingin menangis, lihatlah" ucap Aera.

"Aera, cepat masuk ke mobil" kata Rose yang tak memperdulikan ucapan putrinya.

"Tapi-"

"Cepat masuk!"

Aera cemberut. Tapi dia tidak punya pilihan lain selain menuruti perkataan ibunya.

Setelah memastikan Aera tak akan mendengar pembicaraan mereka, tangan Rose mulai terkepal. "Dan kau Chanyeol! Kau berpikir untuk memberitahunya, begitu ?"

Chanyeol pun segera berdiri setelah dia bertekuk lutut untuk memeluk Aera tadi. "Tentu saja. Aera harus tau yang sebenarnya"

"Tidak! Dia tidak boleh tau apapun"

"Kenapa ? Dia berhak mengetahui yang sebenarnya, Rose"

"Ku bilang tidak! Kau jangan sampai berani mengatakannya pada Aera, Chan!"

"Tapi-"

"Kau juga jangan pernah mendekatinya lagi!"

"Apa ? Yang benar saja ? Aku adalah ayah nya"

"Kau bukan ayahnya"

"Rose-"

"Jangan membantah ku! Aku tidak mau tau, pokoknya kau jangan sampai mendekatinya lagi! Dan akan lebih baik jika kau pergi dari sini, Chan. Pergilah yang jauh dan jangan pernah kembali lagi"

STRUGGLEWhere stories live. Discover now