satu

6.7K 448 42
                                    

Atsumu memandang sepat pada seisi rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Atsumu memandang sepat pada seisi rumah. Beberapa perabot bahkan hingga sepatu mahalnya ditempeli stiker berwarna merah menyala dengan tulisan yang berbunyi 'sitaan bank'.

Mengemasi pakaian serta benda berhaganya Atsumu meinggalkan rumah mewahnya. Surai pirangnya tertiup angin, memandang langit cerah berawan seolah tak ada masalah apapun yang mendatanginya.

"Aku pasti menebusmu kembali." Ujarnya pada rumah besar yang dipasangi penanda jika bangunan itu kini milik bank.

Atsumu sudah berkali-kali menyalahkan keadaan. Menyalahkan tindakan gegabah ayahnya hingga merenggut kehidupan mewahnya yang manis.

Jika saja ayahnya becus bermain dengan bisnis, maka hal ini tak akan terjadi dengan begitu ia tak akan mendekam di penjara. Dan ibunya tidak akan memilih kawin lari dengan pria lain meninggalkan Atsumu sendirian.

"Atsumu, di sini."

Manik tipis itu melambai padanya. Atsumu memincing kala mendapati lelaki tinggi yang duduk di sisi kawan semasa sekolahnya.

"Ah Tsumu kenalkan, ini Semi Eita Kekasihku. Dan Eita, ini sahabatku Miya Atsumu."

Atsumu menerima uluran tangan si jangkung dalam hati menerka dari mana sahabatnya itu mengenal lelaki beraura dingin ini hingga mereka menjadi sepasang kekasih. Namun, selera Rintarou boleh juga pikir Atsumu.

"Sudah kendapatkan pekerjaan? Ah bagaimana dengan tempat tinggal? Kau bisa tinggal denganku untuk sementara waktu. Omong-omong jika kau ingin pamanku mungkin bisa mempekerjakanmu di kedainya."

Atsumu ragu menerimanya. Ia belum pernah bekerja sebelumnya. Kehidupannya selama ini selalu mudah. Hanya dengan jentikan jari semua inginnya akan terpenuhi dengan cepat. Maka darinya Atsumu tidak pernah bersusah payah bekerja.

"Rin, kau bahkan tahu jika aku tidak pernah punya pengalaman bekerja sebelumya."

Ia tidak ingin melakukan hal yang melelahkan. Atsumu hanya ingin kehidupan mewahnya kembali tanpa bersusah payah.

Lagi pula, pekerjaan mudah yang menghasilkan banyak uang mustahil ada bukan?

"Tolong pikirkan lagi, aku ke toilet sebentar selama itu kau harus memikirkan jawbannya Tsumu."

Surai hitam itu undur diri menjemput panggilan alam yang tiba-tiba. Membiarkan suasana canggung antara kekasihnya juga Atsumu yang bimbang.

"Aku akan cepat. Miya-san, aku bisa menawarkan pekerjaan dengan upah yang kau inginkan. Ia akan memberi apapun yang kau ajukan sebagai imbalan, begitupun dengan tempat tinggal. Menebus rumah lamamu bukan sesuatu hal yang sulit untuknya."

Atsumu bergidik. Lelaki jangkung ini benar-benar berbicara dengan cepat nyaris tak bernapas.

"Ini kartu namaku. Hubungi aku jika kau tertarik dengan pekerjaan yang kutawarkan. Ah, tolong jangan katakan hal ini didepan Rin."

Vertrag ; SakuAtsuWhere stories live. Discover now