7. Why Should I?

2.4K 297 47
                                    

Pada akhirnya aku yang
akan sendirian,
sejauh apapun aku berlari
Menyusul mereka.
Aku yang akan tetap terbuang,
Permainan takdir begitu lucu.

>> Destiny <<

Setelah keluar dari ruangan itu, renjun, chenle dan jisung berpisah. Ah lebih tepatnya renjun berpisah dengan kedua adik nya, chenji aku lebih duluan pulang dan renjun akan pergi ke radio yuedong seoul atau biasa disebut akdong seoul.

Renjun adalah dj dari salah satu radio seoul, awalnya renjun berstatus dj spesial tapi setelah itu di angkat menjadi dj tetap disana. Itu suatu kebanggaan tersendiri bagi renjun, dia bisa menyapa penggemar lewat radio.

Hari ini renjun akan di temani oleh manajer hyung, bagi renjun manajer hyung sudah dia anggap sebagai hyungnya sendiri. Manajer hyung tidak keberatan sama sekali, malah dia senang. Baginya renjun sudah seperti adiknya sendiri, tidak hanya renjun tapi semua anggota dream sudah seperti adik sekaligus anaknya sendiri.

Selama berangkat menuju siaran radio, suasana di mobil sangat hening. Renjun duduk di samping manajer hyung yang sedang menyetir mobil, ya hari ini sopir yang biasa mengantar dan menjemput mereka pergi bersama chenji. Dengan inisiatif manajer hyung membawa mobilnya yang memang terparkir disana untuk mengantar renjun pergi ke siaran radio.

Suasana yang hening membuat keduanya bingung untuk saling memulai percakapan, sejak tadi renjun memang ingin berbicara sesuatu tapi sayang nya saat dia melihat ekspresi manajer hyung yang dingin. Niat itu urung, dia sendiri bingung. Setelah keluar dari ruang itu, ekspresi itu sangat dingin seperti ada sesuatu yang terjadi.

"renjun -ah " ucap manajer hyung memecahkan keheningan, Tatapannya tetap fokus mengendarai.

" Ya hyung?" ucap renjun.

" Ada sesuatu yang ingin hyung katakan." ucap manajer hyung ragu.

" katakan saja hyung." jawab renjun dengan penasaran.

" Huff.... Tidak jadi, nanti saja. Hyung belum siap untuk menyampaikannya." jawab manajer hyung sambil menghela nafas berat.

" Eh? Baiklah hyung, kalau pikiran hyung sedang tenang. Katakan saja ok, renjun akan mendengar kan nya." ucap renjun dengan senyum manis.

Manajer hyung menatap sekilas renjun yang sedang tersenyum, lalu dia juga tersenyum. Ya tersenyum pahit...

Maafkan hyung, renjunie....

*****

Setelah sampai di tempat siaran radio, renjun dan manajer hyung berpisah. Manajer hyung menunggu renjun di salah satu kafe dekat tempat siaran radio itu, dia juga sedang menyetel siaran yang dibawa kan adiknya itu.

Senyum tipis mengembang di bibirnya saat mendengar renjun yang sedang memberikan saran pada salah satu fans, tapi sayang senyum itu sedetik kemudian hilang dengan terganti senyum pahit.

" Bagaimana aku harus menyampaikan hal ini padamu renjunie? Aku tidak ingin senyum mu itu luntur, aku terlalu takut. " batin manajer hyung dengan senyum miris nya.

3 jam kemudian~

Sudah 3 jam manajer hyung menunggu renjun selesai, renjun pun juga belum muncul di hadapannya. Dia tadi sudah mengirim pesan ke renjun bahwa dia ada di kafe dekat tempat siaran radio, tadinya manajer hyung yang ingin ke sana hanya saja renjun bilang untuk tetap disana karena iya juga mau membeli sesuatu di kafe karena itu manajer hyung mengiyakannya.

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Where stories live. Discover now