13. Harsh truth.

2.2K 273 6
                                    

Klau tuhan mengabulkan
permohonan ku,
Yang ku minta hanya satu
Cinta dari semua orang.

>> Destiny <<

Sekarang renjun sedang berada di salah satu rumah sakit seoul, tidak jauh dari agensi SM.

Setelah berhasil membujuk dream dan manajer hyung akhirnya renjun berhasil ke sini, ya tentu saja mereka tidak tau kalau renjun sedang berada di rumah sakit. Karena renjun meminta ijin untuk pergi ke supermarket, untuk membeli barang keperluan nya.

Kalau kalian bertanya kenapa tidak alasan pergi ke tempat siaran radio?

Jawabannya karena hari ini renjun tidak ada jadwal, kalau dia mengatakan hal itu dream dan manajer hyung akan curiga padanya.


Setelah menurunkan renjun di salah satu taman, mobil yang membawa mereka dan dream pun meninggal taman itu. Setelah menghilang, renjun melangkah menuju rumah sakit. Dia sudah menjadwal pertemuan nya dengan sang dokter, tak lama 10 menit renjun sudah berada di rumah sakit.

Dengan masker hitam dan outfit jaket dan kaos putih, mempermudah dirinya untuk tidak di kenal di depan umum. Bahkan saat kakinya melangkah menelusuri lorong rumah sakit, tidak ada satupun yang mengenalnya.

Dia jalan menunduk sampai di depan pintu ruang dokter, sebelum masuk renjun mengetuk pintu itu sampai terdengar suara yang menyuruh nya masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia jalan menunduk sampai di depan pintu ruang dokter, sebelum masuk renjun mengetuk pintu itu sampai terdengar suara yang menyuruh nya masuk. Setelah terdengar bahwa dia di ijinkan masuk, pintu itu dia dorong. Di sana duduk sang dokter yang menunggu kedatangan renjun, dia tersenyum hangat saat melihat renjun yang dibalas renjun tak kalah hangat juga.

"Selamat sore, senang bertemu dengan mu kembali renjunie."

*****

Waktu telah berganti menjadi malam, langkah kaki yang menelusuri lorong apartemen yang sangat sepi dengan penerangan yang minim. Hal itu tidak membuat renjun merasa takut, bahkan dia tak peduli dengan hal itu sama sekali.

Kakinya terus melangkah, dia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya. Dia sudah sangat lelah, bukan hanya tubuh tapi hati dan pikirannya pun juga lelah. Panggilan telepon dan sms dari dream bahkan manajer hyung tak satupun dia gubris, hari ini dia ingin sendirian.

Saat tinggal berapa langkah lagi menuju salah satu dorm, langkah kaki itu berhenti. Samar-samar dia mendengar seseorang yang sedang mengobrol, tadinya renjun tak berniat menguping pembicaraan tersebut. Tapi saat mendengar namanya disebut, dia merasa ingin tahu.

1. 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 [ 𝐄𝐧𝐝 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang