#13

997 113 1
                                    

.

• Don't Stop •

Lee Jeno    and    Na Jaemin,
and other pair..

.

Jaemin melipat tangannya di depan dada. Dia sedang berpikir keras tentang rencana selanjutnya. Apalagi Felix yang tertangkap jelas sudah jadi ancaman jika misi mereka akan gagal.

Jaemin menggeleng. Nama kelompok detektif nya akan tercemar jika misi ini gagal, dan Jaemin tidak mau.

Bukannya ingin bersikap egois tentang pekerjaannya, tapi yang Jaemin pikirkan sekarang adalah ekspresi teman temannya yang jelas juga akan menentang jika misi ini gagal.

Motto mereka semua adalah, ' Jangan berhenti sebelum dapat '. Dan, lagi.. Semua anggotanya itu lumayan keras kepala jika sudah menyangkut sebuah misi.

"Aku sepertinya harus memikirkan bagaimana kami ke depannya," gumam Jaemin. Setelahnya, dia sedikit terkejut ketika menyadari ada dua orang yang menatapnya.

"Sendirian? Boleh duduk disini, Sayang?" Jaemin mengernyitkan dahinya ketika menatap Jeno.

"Kau penggemarku ya? Sampai mengikutiku kesini? Wow! Dasar kurang kerjaan."

Jeno hanya terkekeh, kemudian duduk begitupun dengan seseorang lagi. Jaemin seperti pernah melihat orang itu sebelumnya.

"Hai, kemarin kita sempat duduk bareng juga waktu Cafe penuh."
Jaemin menggangguk, akhirnya dia ingat.

Tapi, sekarang Jaemin tetap tidak paham sesuatu ketika menatap dua orang di depannya.

Orang ini siapanya Jeno?

"Jangan menatap inya, sayangku. Dia hanyalah temanku." Jaemin langsung menatap Jeno yang bersuara barusan.

"Apakah kau harus memberitahuku?" tanya Jaemin. Jeno mengangguk.

"Aku takut kamu cemburu, Sayangku. Mungkin sekarang kau sedang berpikir siapakah dia ini? Bagaimana kami saling kenal? Tenang saja, aku tidak akan oleng ke dia. Cuma kamu pemilik hatiku."

Pipi Jaemin memerah, tapi matanya menatap galak Jeno sekarang.

Jaemin memutuskan berdiri, dan pergi dari sana. Tak lupa berbicara sesuatu pada Jeno.

"Dasar Playboy. Sukanya memainkan hati orang saja."

Jeno mendadak tidak paham maksud Jaemin tadi.

Jeno mendadak tidak paham maksud Jaemin tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya gusti, salah apa hamba? - Jeno.

Setelah Jaemin pergi. Jeno bisa mendengar seseorang di sampingnya tertawa puas.

"Hahahaha... Gebetanmu galak juga ya, Lee. Tapi, menarik."

.

Huang Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Renjun

.

Jeno menatap Renjun galak.

"Diam, Huang! Jangan bilang kamu mau nikung kayak yang Hyunjin bilang kemarin." Renjun mengangkat bahunya.

"Ya.. Gak tahu ya, siapa tahu aja dia mau sama aku daripada kamu. Playboy," ujar Renjun sambil mengecilkan suaranya di kata terakhirnya.

Jeno langsung memberikan tatapan tidak suka.

"Sialan! Aku bukan playboy. Lagian Jaemin itu, orang yang pertama kusukai. Playboy darimana coba."

Renjun terkekeh.
"Loh? Kamu gak sadar dong, tadi dia cemburu loh."

Jeno sekarang melongo mendengarnya.

"Beneran?"

"Gak tahu."

Jeno berdecak.

.

"Sampai kapan aku akan disini? Kau bilang akan mengeluarkanku?" tanya Felix. Sunwoo yang masuk barusan hanya tersenyum kecil, di tangannya terdapat nampan berisi makanan untuk Felix. Meskipun di sekap, Felix diperlakukan cukup baik.

"Iya, tapi tidak sekarang. Eric sedang ada diluar, dan lagi... Bukankah kamu mau tahu siapa pengedar sebenarnya?"

Felix menghembuskan napasnya pelan.
Dia sedang mengkhawatirkan teman- temannya yang pasti sedang frustasi juga mencarinya.

Meskipun Sunwoo sempat mengembalikan HPnya, tapi Felix tidak langsung menggunakannya. Dia tetap mematikan Hpnya.

"Aku memang ingin, tapi bisakah langsung memberitahu saja siapa pelakunya?" Sunwoo menggeleng.

"Nanti tidak asik."
Felix memutar matanya malas, dan memilih menikmati makanan yang dibawa Sunwoo barusan.

Keduanya hening, sebelum akhirnya pintu terbuka dan ada Eric disana. Dia menatap Sunwoo tidak suka apalagi sekarang menurutnya Sunwoo dan Felix sangat dekat. Jujur, Eric tidak suka sama sekali.

"Dia datang."
Sunwoo mengangguk, lalu menatap Felix seakan memberikan kode padanya.

Felix diam saja. Berpura - pura tidak tahu kode dari Sunwoo, dan menikmati makanannya dalam diam.

Setelah Sunwoo dan Eric pergi. Felix nenaruh nampan dengan hati - hati.

Dia mulai menghidupkan HPnya, dan memberikan pesan kepada teman temannya.


───────────
Jaemin, Haechan,
and Hyunjun
───────────

Maaf baru menghubungi kalian
semua, tapi aku sepertinya visa
menemukan siapa pengedar
sesungguhnya disini.

───────────

Felix tersenyum kecil.
Misi mereka akan segera selesai.




TBC!

Haloo (〃゚3゚〃) Narie cuma pengen kasih tahu, kalo bentar lagi maybe cerita ini bakal selesai 😅
Tapi.. Kendalanya.. Ya.. Dari tokohnya aja sih, hehe

( ̄∇ ̄)
Udah deh, Narie kabur dulu 🏃🏻‍♀️💨

( ̄∇ ̄)Udah deh, Narie kabur dulu 🏃🏻‍♀️💨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2021/07/07

❛ 𝘿𝙤𝙣'𝙩 𝙨𝙩𝙤𝙥 ❜ [NoMin & 00L Crack Pair] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang