Last Bonchap

1K 127 0
                                    

Terharu ngeliat 15k cepet banget padahal kmrinn baruu 13k hiks

Jadi muncullah bonus chapter ini-!!
Sebenernya bonus chapter 3 ituu bonchap terakhirr, cumann itung2 ngehibur ajaa!

Jadi yasudah markitmul!

Jadi yasudah markitmul!

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

09.46
Sunday, Rumah Idaman.

"LELEE!! ICUNG!! AYO TURUN SAYANG!! SARAPANN!!" teriak Yangyang dari dapur.

"Ngapain teriak2 astaga? Kan bisa manggilnya pelan2 yang?" tanya Kun sambil berjalan mendekati Yangyang didepan penggorengan.

"Yang yang yang najis ge manggil  sayang hih!" cibir Yangyang.

"Yang manggil sayang siapa? 'Yang' kan namamu Yangyangiee" jawab Kun menjitak dahi yang lebih muda.

"Bilang dong! Bangunin anak2 aja sana ge! Biar agak berguna" ujar Yangyang mengalihkan pembicaraan karna malu.

"Ga ada Gege, kita gabisa makan Yang" jawab Kun kemudian melenggang pergi.

"Ge!"

"Hah?"

"Gege aja yang lanjut masak. Anak2 nanti keenakan kalo gege yang ngebangunin" saut Yangyang.

"Hah? Iya" jawab Kun.

"Hah hoh hah hoh? Dulu coba 'Hm? Kenapa hm?' ganteng bener kalo ngomong dulu. Skrg hah hoh hah hoh kaya keong" cibir Yangyang.

Sudah (?) entah berapa tahun mereka menghabiskan hidup bersama2. Hari2 yang dihiasi omelan dan kebahagiaan tersendiri untuk mereka. Yang jelas sekarang kedua anak mereka sudah beranjak remaja. Memasuki ke usia yang ke 10 hehe.

Itu belum remaja sih.
Masih kehitung bocah.

Lele's room.

"Lele sayang, ayo bangun!" panggil Yangyang lembut sambil membuka gorden pada jendela kamar putra sulungnya.

Tidak ada sautan apa2 dari Chenle. Pergerakan posisi pun opso.

"LELE BANGUN GAK!? PERLU MAE SIRAM PAKE AIR YA!?" Yangyang meninggikan nada bicaranya. Hilang sudah sapaan pagi yang lembut.

"Iya mae! 5 menit lagi!" ujar Chenle dengan suara serak.

"Ck-" belum selesai Yangyang mengomel tiba2,

Deg

"Hah?! Kamu kenapa?! Tiba2 bangun gini!?" Yangyang terperanjat kaget karna pergerakan posisi Chenle yanh tiba2 langsung mendudukkan dirinya.

"Bangun salah, ga bangun salah. Ah mae!" ujar Chenle berusaha membuka matanya.

"Lupa kalo hari ini Echan mau ke rumah kita Mae" lanjut Chenle kemudian langsung menuju kamar mandi.

"Echan? Oh! Anak yang nyebut anakku 'buluk' dulu yakan?" monolog Yangyang.

"Ya iya sih, Chenle gedenya emang agak buluk nurun bapaknya. Aigoh harapan satu2 ku cuman Icung" monolog Yangyang lagi.

[√]Tetangga Masa Gitu? [KunYang]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz