Part 10 - Menanti

2.6K 354 5
                                    

Beberapa bulan kemudian, sejak mereka melangsungkan acara pertunangan itu. Semakin dekat pula rasanya dengan hari bahagia itu. Semuanya tampak telah dipersiapkan dengan baik. Aldebaran dan Andin pun terlihat semakin dekat dan terbuka satu sama lain. Tidak ada rahasia lagi di antara mereka berdua.

THE MADISON RESTAURANT
Pukul 13.30

(pict: pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(pict: pinterest)

'Mas, aku rasanya lega banget deh. Persiapan pernikahan kita bisa dibilang udah 95% selesai. Tinggal mastiin semuanya sesuai harapan kita.' ucap Andin tersenyum sambil menunggu makanan nya datang.

'Iya, ndin. Saya juga lega banget. Nggak terasa yah kita udah jalan sejauh ini. Dan 2 minggu lagi kita udah resmi jadi suami istri.' ucap Al tersenyum sambil mengelus tangan Andin.

'Iya, Mas. Aku seneng banget. Semoga kita bareng-bareng selamanya ya, jadi penopang satu sama lain. Dan cuma maut yang bisa misahin kita.' ucap Andin.
'Aminn..'

Al terdiam sejenak, teringat sesuatu.

'Kenapa, Mas? Kok tiba-tiba diem?' ucap Andin sedikit kebingungan.
'Emm.. Ndin, saya boleh minta sesuatu?' ucap Al.
'Minta apa? Selagi aku bisa pasti aku mau, Mas.. Kenapa sih Mas, kok kayak serius banget.' ucap Andin.

'Ndin, sebenarnya saya udah pikirin ini sejak lama. Sejak saya resmi melamar kamu..' ucap Al.
'Saya pengen setelah kita resmi menikah nanti, kamu udah nggak kerja lagi di kantor. Bukan karena saya malu atau gimana, nggak sama sekali. Saya cuma pengen kamu dirumah aja, nggak usah capek-capek kerja. Alhamdulilah saya juga masih bisa memenuhi semua kebutuhan kita, kan?' ucap Al hati-hati karena tidak ingin Andin tersinggung.

Andin tersenyum.

'Mass.. Aku tahu maksud kamu itu baik. Kamu nggak mau aku kecapean. Tapi aku jalanin ini semua nggak capek kok Mas, beneran deh. Aku malah seneng banget bisa jalanin ini semua..' ucap Andin.

Al terdiam, ia berpikir bahwa Andin menolak permintaannya.

'Tapi.. Kalau itu memang permintaan calon suamiku untuk aku jadi ibu rumah tangga. Aku nggak keberatan kok Mas. Ya meskipun berat ninggalin kantor, karena gimana pun juga aku udah terbiasa kerja..' ucap Andin.
'S-serius ndin? Kamu beneran?' tanya Al sedikit terkejut.
'Iya beneran lah Mas, masa bercanda.' jawab Andin.

Seketika Al langsung memeluk Andin.

'Makasih ya ndin. Kamu benar-benar calon istri yang baik..' ucap Al tersenyum.
'Iya Mas, sudah jadi tanggung jawab aku.' ucap Andin sambil mengelus punggung Al.

Aldebaran pun melepaskan pelukkannya.

     Tak lama kemudian, makanan pesanan mereka pun datang. Mereka segera menyantap makanan itu.

Bersenyawa -Aldebaran & Andin-Where stories live. Discover now