"CEWEK BAJINGAN! LO DIBAYAR BERAPA BUAT NYAKITIN AIRA?! JAWAB, VEA!"
"B-Bukan gu-"
PLAK!
***
"Gak nyangka ya, Ve. Pilihan yang salah kalau dulu gue memilih berteman dengan lo. Dan ternyata lo memang busuk. Apa sih yang bikin mata lo buta? Lo iri lihat Aira? Karena.. karena dia yang berhasil jadi pacar gue?"
"Sesalah itu ya suka ke lo, Lan?"
"Gue ada Aira. Dan lo pasti tahu sejauh apa perbandingan lo sama Aira."
"Gue cuman suka, Lan. Bukan mau ngerebut."
***
"CEWEK GANJEN! BANGSAT! POREK! GAK PUNYA MALU! ANAK NGEN*OT! PERGI LO ANJING!"
"A-Alan, lo memang pengin gue pergi?"
"Ya terus, buat apa gue minta lo masih hidup?"
***
Tentang cinta yang menjadi dusta. Meski pedihnya luka tak bisa dirangkai oleh kata. Pertanyaan dari dirinya hanya satu.
Mengenai..
Mengapa semua orang ingin dirinya pergi?
Apa semudah itu untuk menyuruhnya pergi?
"...Duka ini hanya sepotong kara yang perlu kurangkai untuk menjadi kisahku. Tak akan terasa lara ketika aku memilih pergi hanya untuk merelakan lagi..."
-Galvea Asasi (Vea)
![](https://img.wattpad.com/cover/276778115-288-k820278.jpg)
ESTÁS LEYENDO
GO AWAY
Teen Fiction-Ketika aku pergi untuk merelakan lagi- Alan tak pernah bosan membully Vea. Tak pernah Alan tahu, bahwa akibat dari perlakuannya, Vea jatuh cinta padanya. Hingga suatu saat, ada kejadian yang dimana membuat Alan merasa luluh dengan Vea. Karena itula...