Bab 13: Anak Kecil yang Kebingungan

322 35 1
                                    

Selamat pagi, siang, sore, dan malam.

Tanpa diminta pun harusnya kalian pahamlah, ya, aku maunya apa😙.

Selamat Membaca

-Special Class-

Nathaella Sabrina namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathaella Sabrina namanya. Dia berasal dari keluarga dengan kelas sosial ekonomi menengah. Ayahnya seorang guru olahraga, ibunya seorang apoteker. Natha pikir memiliki karir, memiliki rumah, dan memiliki seorang anak memenuhi kriteria membentuk keluarga bahagia. Ternyata dia salah.

Saat umur 7 tahun, orang tuanya memutuskan untuk bercerai karena setiap harinya mereka berdua bertengkar, mayoritas topik permasalahannya adalah seputar pekerjaan. Natha bingung kenapa sebuah pekerjaan dapat membuat hubungan kedua orang tuanya renggang. Padahal, kan, selama ini juga, kebutuhan hidup mereka tercukupi. Bahkan Natha dibelikan mainan, pakaian lucu, dan sebagainya, di mana tidak semua anak terealisasikan keinginannya karena kondisi ekonomi keluarga.

Semuanya dimulai dari dua tahun lalu, di saat ibunya mulai merintis bisnis skincare secara diam-diam. Natha dulu tidak paham kenapa harus disembunyikan dari sang ayah. Namun, saat setahun kemudian, di saat bisnis ibunya semakin besar, Natha paham. Ayahnya tak senang dengan kesuksesan ibunya.

"Kamu itu perempuan! Bukan kamu yang wajib menafkahi!" bentak sang ayah. "Sedari awal, harusnya aku larang kamu buat kerja! Kamu itu pantasnya di rumah; bersih-bersih, masak, jaga anak!"

Tangan ibunya yang gemetar, mencoba mencengkeram kerah baju sang ayah. "Kamu pikir siapa yang selama ini bersihin rumah, masak, dan jaga anak?! Aku! Aku rela enggak tidur buat turutin semua keinginan kamu! Kamu sibuk main game, aku gak pernah protes! Kamu nolak buat jaga Natha, aku gak pernah marah!"

"Sekarang, di saat aku mencoba untuk membantu kamu, kamu malah marah-marah! Kamu begini karena enggak rela harga dirimu diinjak-injak oleh seorang wanita! Karena apa?!Karena kamu gagal dengan satu tugasmu, menafkahi keluarga! Kamu kalah dari seorang perempuan yang kamu remehkan!"

Ibu menyeringai, dia menunjuk dirinya sendiri dan berucap dengan penuh tekanan, "SPP Natha, mainan Natha, baju-baju Natha, biaya listrik rumah, pajak kendaraan! Semuanya aku yang bayar! Kamu benci, kan?!Karena aku, seorang perempuan, lebih superior dari sosok pria sampah sepertimu!"

"Faktanya, seorang perempuan bisa bertahan hidup tanpa seorang pria. Kalau kamu? Apakah kamu bisa hidup tanpa aku? Selama ini, kan, kamu yang selalu mengandalkan aku."

Stuck In: Special ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang