EPS 47

3.8K 178 9
                                    

"Jadi dia beneran hamil?" Tanya David yang kemudian wajahnya berubah senang dan bahagia. Sedangkan Clara sendiri ia benar benar tidak menginginkan anak dari hasilnya dan David karna jika ada ia akan sulit keluar dalam pernikahan ini.

"Apakah bisa di gugurkan saja?" Tanya Clara pada Fian yang langsung diberi tatapan horor David yang benar saja bukannya senang malah Clara ingin mengugurkan nya.

"Hamil berapa Minggu?" Tanya David yang penasaran dengan kehamilan Clara.

"Hamil 4 Minggu," jawab Fian yang tau akan kehamilan Clara tanpa menanyakan kapan terakhir kali menstruasi karna Fian memiliki data rumah sakit mengenai Clara disini ia hanya menjalankan dramanya saja mengikuti apa yang dikatakan David.

Sebenarnya Clara sedikit curiga namun kecurigaan nya menutupi kepanikannya yang seakan tak mau melahirkan benih dari David namun ia tak mau membunuh bayi yang bahkan belum lahir, belum menatap dunia. Tetapi tetap saja ini adalah hal yang tidak boleh terikat.

"Aku mau aborsi," ucap Clara yang menolak mengandung bayi dari benih benih David. Ini tidak boleh, lagipula mengapa David tidak memakai pengaman dan juga dirinya yang bodoh tidak membeli pil kontrasepsi. Sial! Clara benar benar tidak mau terikat dengan David! Itu tidak boleh terjadi akan susah menyudahinya jika begini.

Andai saja David lembut dan tidak kasar, tidak mengancamnya terus menerus ataupun memaksanya ini itu. Romantis dikit saja, lembut, dan bisa membuat Clara bermanja manja lepas seperti dirinya dengan Rico pasti Clara akan jatuh hati pada David.

"Maksud kamu apa sayang!?" Bentak David sangat kesal, ia kini meladeni ucapan istrinya karna kata 'Aborsi' sudah senang senang David mendengar berita kehamilan Clara malah justru Clara yang tak ingin hamil anaknya.

Fian yang mengerti ini adalah urusan suamu istri seketika pamit undur diri begitu pun Gilang sang sekertaris David tak lupa Suzan dan para pelayan lenyap seakan tak acuh.

Clara berdiri dari duduknya, "Itu akan sulit David jika kita bercerai nanti, aku tidak mau anak ku terlantar," balas Clara yang benar benar sudah bingung dengan cara berpikir David yang sangat gila.

"Memang aku akan menceraikan mu? Jangan mimpi! Kau milik ku ya akan selalu begitu," David tanpa basa basi menggendong Clara ala bridal lalu membawanya ke kamar bedanya David melakukan nya dengan lembut tak seperti biasanya hanya bisa melempar nya dengan kasar ke kasur.

"Istirahat yang cukup! Aku mau anak dari mu saja dan akan terus begitu!" Perintah David Yang masih belum ada tanggapan sama sekali dari Clara.

David mengambil handphone di saku celananya lalu menelpon gilang Sang sekertarisnya, memintanya untuk segera ke kamarnya.

"Gilang, ke kamar ku segera!" perintah David dengan wajah kesalnya. Kemudian David menggeser tanda merah mematikan telpon nya dengan Gilang.

Sebenarnya nya David sedang sangat kesal saat ini karna ucapan kata 'cerai' dari mulut Clara sudah membuat mood David hancur hari ini, mau senang karna berita kehamilan malah Clara yang menbuatnya justru kesal dengan kata katanya.

"Iya tuan?" Balas Gilang yang dengan sigap mempercepat langkahnya ke kamar tuannya itu. Namun, ketika sampai pada pintu kamar tuannya itu ia melambatkan langkahnya berusaha tenang tanpa rasa panik.

"Tolong bilang ke seluruh pelayan jika Clara sedang Hamil jangan membuatnya makan makanan yang dilarang, jangan membuat nya bekerja keras, biarkan dia diam saja, dan juga minta pelayan untuk mengingatkan Clara setiap pagi untuk ber olahraga. Kau jangan lupa cari guru olahraga untuk wanita hamil guru perempuan yaa awas saja jika ku lihat kau mengundang guru perempuan ku tendang kau dari perusahaan," perintah David yang tak lain tak bukan pasti dengan ancaman jika tidak itu bukanlah David.

"Baik tuan," balas Gilang sopan. Tapi belum selesai disitu David masih melanjutkan perintahnya mungkin saja kehamilan nyonya nya bukannya membuatnya berleha leha dengan sedikit pekerjaan namun yang terjadi malah mendapatkan seribu tumpukan pekerjaan.

"Beri tahu pengawal dan supir untuk tidak membuatnya berjalan keluar, dia tidak boleh kemana mana!" Lanjut David dengan memerintah yang benar saja Clara bagaikan hewan peliharaan yang sedang di kurung bukankah terlalu kejam jika Clara tak bisa kemana mana, ia tak mau kejadian seperti bulan beberapa Minggu lalu yang di kurung di mansion keluarga besar David.

"Baik tuan," balas Gilang lagi dengan sopan sambil mengingat ingat berbagai perintah yang tuannya itu lontarkan.

"Sayang! Aku gak mau kamu sampai mengurung ku seperti ini! Aku masih manusia! Bukan hewan peliharaan!" Tolak Clara kesal yang kemudian mengganti posisi nya menjadi duduk bersila dengan tubuh yang tak lagi bersender pada kasur.

"Kau diam saja! Ikuti perintah ku!" Balas David dengan nada tinggi.

David menunjukan jari telunjuk nya ke arah Gilang sang sekertaris nya "Kau! Berikan bonus untuk yang bekerja di mansion bulan ini!" Perintah David dengan niat baiknya.

Sepertinya mood David benar benar membaik dnegan berita kehamilan Clara terlihat dari David yang mendadak dengan baik memberi bonus karna itu sangatlah langka untuk di dengar Gilang.

"Baik tuan," balas Gilang lagi. Seimbanglah antara tugas untuk Gilang dan bonus bulan ini.

"Yasudah sana," usir David yang sudah selesai memerintah. Huft! Memang David saja yang hanya bisanya memerintah dan mengancam terlihat kan dari awal menikah bahkan sebelum menikah dengan Clara David hanya bisa mengancam dan memerintah.

David duduk di tepi kasur dengan menghadapkan wajahnya kearah Clara sambil tangannya mengelus elus perut Clara yang belum terlihat besar.

"Sayang, tak bisa kah kau membiarkan ku tetap keluar? Aku bukan hewan peliharaan mu," bujuk Clara manja pada David.

Sebenarnya jika Clara tidak berbicara mengenai 'Aborsi' ataupun memiliki niat untuk mengugurkan bayi dalam kandungan nya David tidak akan seperti ini membuatnya terkurung di dalam rumah.

Coba saja Clara dengan senang hati melakukan nya dan mencintai anak dalam kandungan nya bahkan dirinya tanpa bantahan terus menerus David pastinya akan menyikapi Clara dengan lembut sebaiknya suami dan istri.

"Kau tak mau menurutiku?" Tanya David yang seakan mau mengeluarkan ancaman kembali.

Clara yang mengerti hanya dengan pasrah menerima, "baiklah, aku menurut," jawab Clara yang sudah bingung harus bagaimana. Bukannya mendapat kasih sayang ia malah tertekan seperti ini, Benar benar menyebalkan.

"Kau boleh keluar tetapi hanya boleh dengan ku saja," David kemudian mengganti bajunya dan begerak ke atas kasur untuk tidur di sebelah Clara sambil memeluk perut yang belum terlihat membesar karna isinya.

David memang benar benar gila, hanya bisa memerintah dan mengancamnya kini hingga mengurungnya memang Clara hewan peliharaan? Sungguh gila.

👠💍👠💍👠

💕💕

Jangan lupa baca juga In The Night Mistake ya ^^
Langsung buka aja di profil aku^^

MAKASIH PICBU BERKAT COMMENT KALIAN AUTHOR SEMANGAT NGELANJUTIN CERITANYA

💕💕

Nikah Kertas ✅Where stories live. Discover now