1. Sebuah langkah hal yang merepotkan

432 16 14
                                    


   "Cuit.. cuit.. cuit.. cuit..", seekor burung berkicau di hadapan jendela kamar Shikamaru. Seolah-olah sedang membangunkan si tukang tidur yang amat menjengkelkan itu.

"As..taa.. gaa!!! oiii pemalas!! bangun!! kau tahu ini jam berapa?! jangan bermalas-malasan begitu ah! kau ini sudah dewasa!!", omel Yoshino di ambang pintu.

"Ayolah Bu!! jangan berisiikk!! kumohon, biarkan aku tidur satu hari ini saja.. menikmati hari libur ku!!", pinta Shikamaru dengan nada kesal karena di ganggu mimpinya.

"Oi, tidur mu itu sudah cukup tahu! cepat bangun dan mandi! lalu kita akan sarapan bersama ", jelas Yoshino.

"Argh iya iya..", Shikamaru mengalah. Ia pun bangun, berjalan ke arah kamar mandi dengan langkah sempoyongan.

"Kalau kau kelamaan, ibu makan duluan ya".

"Iya-iyaa.. terserah Ibu deh!..", balas Shikamaru lalu masuk ke kamar mandi.

   Selesai mandi, Shikamaru bergegas menuju dapur. Bersiap untuk sarapan. Ia melihat ibunya sedang sibuk mencuci piring. Namun sepertinya Yoshino menyadari kehadiran anaknya di dekat meja makan.

"Hari ini kau libur kan? hari ini giliran kau yang cuci baju dan mengemas rumah ya!!", pinta Yoshino. Tangannya masih sibuk dengan piring kotor yang sedang dicucinya.

"Heh? aku? lalu ibu sibuk apa?", tanya Shikamaru.

"Ibu mau pergi bersama teman teman ibu, ibu sudah janji pada mereka.. sudahlah! cepat habiskan sarapan mu! oh ya detergen nya habis! jadi belilah yang baru nanti ya!.. jangan lupa untuk membersihkan gudang bawah tanah juga! cih, betapa kotornya rumah ini padahal yang tinggal hanya dua orang saja!", jelas Yoshino diikuti nada gerutunya.

"Heeh mendokusai", gerutu Shikamaru dalam benaknya.
                                            ~OoO~

   Shikamaru segera melahap sarapannya. Hari ini Shikamaru memang sedang libur. Tetapi induk dinosaurus T-rex baginya yaitu ibunya malah memberikan tugas rumah tangga. Padahal ingin sekali ia bermalas-malasan mengistirahatkan otak dan tubuhnya.

  "Mendokusai", gerutunya.

                                            ~OoO~
   Setelah sarapan, Shikamaru pergi tuk melaksanakan perintah T-rex. Terlebih dahulu ia membeli detergen. Tak lupa saat keluar rumah ia mengunci pintu rumah nya.

  "Kira kira ibu biasa membeli detergen yang wangi dan jenis apa ya?", pikir Shikamaru sepanjang jalan.

  "Wahh Shikamaru! tumben sekali kau kesini!.. lama tak terlihat kau kemana saja?", sapa bibi penjaga toko.

"Ehehehe.. aku sibuk.. biasalah.. orang jenius seperti ku suka dicari petinggi desa.. arrgh benar benar mendokusai!!", gerutu Shikamaru.

"Haha.. kasian.. oh ya kau ada perlu apa datang ke sini?", tanya bibi penjaga toko tersebut.

"Mau beli detergen yang biasa dibeli ibuku, apakah itu masih ada?", tanya Shikamaru. Ia tahu ibunya biasa berbelanja kebutuhan di toko itu sebab jaraknya yang dekat serta persediaan kebutuhan yang dijual juga agak lengkap. Tak heran jika bibi penjaga toko mengenal dekat dengan Shikamaru.

"Ah detergen itu ya.. sebentar, akan kuambil dulu..", ucap bibi penjaga toko.

"Ini dia barangnya.. totalnya 250 ¥", ucap bibi penjaga toko.

"Baiklah ini uangnya", ucap Shikamaru sambil menyerahkan uang ke bibi penjaga toko tersebut.

"Ini kembaliannya! terimakasih sudah mampir ke sini!.. oh ya Shikamaru, apa kau sebentar lagi akan melamar seorang gadis?", sontak pertanyaan bibi penjaga toko tersebut membuat Shikamaru syok di hati.

Nara family Fan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang