Real feeling

652 60 12
                                    

Butuh banyak kata untuk menceritakan sebuah kisah. Entah itu kisah sedih atau bahagia, apa pun temanya si pencerita perlu menyuguhkan berbagai ucapan. Entah itu kiasan atau arti sebenarnya pada kisah tersebut. Karena itu, disini bukan akan menceritakan sebuah kisah. Tapi lebih berbagi tentang pengalaman hidup dalam menghadapi takdir.

Tak pernah ada yang di inginkan oleh keduanya selain cinta mereka yang saling bersambut. Namun sebuah kenyataan pahit harus menghalangi semua itu.

__

Seorang pria tampan memarkirkan mobilnya di basement parkir sebuah gedung pencakar langit. Tatanan rambut hingga sepatunya menambah daya tariknya sebagai pengusaha muda.

 Tatanan rambut hingga sepatunya menambah daya tariknya sebagai pengusaha muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Oh Sehun. Putra pemilik gedung sekaligus perusahaan tersebut. Dia baru saja kembali dari luar negeri setahun yang lalu setelah lulus dari menempuh kuliah bisnis di salah satu universitas ternama di dunia.

Tampan, mapan dan kaya. Hal itu cukup membuatnya di dambakan hampir seluruh wanita. Namun sayangnya, Sehun sudah mengunci hatinya untuk satu hal.

Langkah kakinya semakin lebar menuju sebuah ruangan di mana seorang wanita berpakaian formal sudah berdiri dan membungkuk ke arahnya.

" Selamat datang direktur Oh, presdir sudah menunggu anda di dalam. " sambut wanita itu.

" Aku tahu... " tanggapnya dingin. Kedua pasang mata itu bertatapan sekilas sebelum akhirnya sang wanita menunduk dengan sungkan sementara Sehun melanjutkan langkahnya memasuki ruangan tersebut.

Setelah tubuh pria itu tak terlihat lagi olehnya, wanita yang berprofesi sebagai sekertaris itu menghela nafasnya. Ia seolah merasa sulit.

Bae Irene, nama gadis itu. Sekertaris kepercayaan presdir perusahaan itu. Paras cantik dan senyum anggunnya telak membuat siapa saja bertekuk lutut padanya. Namun, baginya cinta hanya mencekiknya hingga merasa sesak.

 Namun, baginya cinta hanya mencekiknya hingga merasa sesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__

" Kau sudah sampai...? " Sehun membungkuk ke arah pria paruh baya yang baru saja menyapanya. Pria itu mengisyaratkan Sehun untuk duduk bersamanya.

Unbroken WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang