Chapter 7 || Don't Fight the Feeling (1) ⚠️🔞

662 66 46
                                    


Warning!!!! 🔞⚠️
Mohon kebijakan bagi para pembaca.




Ruang tengah apartemen Sehun yang biasanya sunyi, malam ini menjadi hidup berkat suara ketikan keyboard dan gemerisik kertas yang dibolak-balik. Nayeon sedang menyelesaikan data yang di dapatkannya kemarin dari dua perusahan, Park Ent dan OSH Company. Beberapa kertas penuh dengan angka dan coretan berserakan di sampingnya.

Sehun yang baru keluar ruang kerjanya menatap heran Nayeon. Diliriknya jam di dinding ruangan, pukul 11 lewat.

"Kau belum tidur?"

Nayeon tersentak lalu menoleh ke arah sumber suara. "Belum. Apa Daddy perlu sesuatu?"

"Aniya. Lanjutkan saja. Aku hanya ingin membuat kopi saja."

"Biar aku saja, Dad. Aku juga sedang perlu kopi untuk menyelesaikan ini."

"Baiklah."

Nayeon berdiri dari duduknya, menuju dapur saat Sehun kembali ke ruang kerjanya.

Nayeon mengambil dua mug, meletakkannya di bawah mesin kopi. Dia mengambil 2 cup setengah lingkaran berisi bubuk kopi dan diletakkan di tempat bubuk mesin kopi. Jemarinya hanya tinggal menekan tombol pemproses kopi dan menunggu hingga mug berisi kopi itu telah jadi.

Nayeon mengambil nampan kecil dan membawa dua kopi itu ke ruang tengah. Meletakkan kopinya di meja dan berjalan menuju ruangan tempat kerja Sehun.

Ttok ttok ttok

"Daddy?"

"Masuk."

Nayeon memutar knop pintu dan masuk dengan nampan berisi mug yang masih mengepulkan asap kopi. Nayeon meletakkan kopi itu di meja agak depan. Matanya menatap serakan kertas dan tumpukan berkas di sekitar Sehun.

"Apa masih banyak yang harus Daddy kerjakan?" Sehun mendehem sambil tangannya terus membolak-balik tumpukan kertas.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" Pertanyaan Nayeon dengan nada kecil itu membuat Sehun meninggalkan kertasnya sejenak dan menatap wanitanya.

"Tugasmu sudah selesai?"

"Sedikit lagi. Tapi aku bisa lanjutkan besok. Besok libur."

"Lanjutkan saja milikmu dan segera tidur."

Nayeon yang semula kasian dengan Sehun akhirnya hanya bisa menurut dan kembali ke ruang tengah. Dia hanya perlu  mengetik beberapa paragraf lagi dan besok tinggal mengecek ulang saja.

Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan miliknya, Nayeon langsung merapikan semua buku dan laptopnya. Membawa mug kosongnya ke dapur.

Inginnya langsung pergi tidur tapi setelah melewati ruang kerja Sehun yang lampunya masih menyala, niat awalnya dia urungkan. Entah keberanian dari mana, langkah jenjangnya menuju ke sana. Nayeon mengetuk sebentar. Mendengar sahutan Sehun, Nayeon sedikit terheran. Ditatapnya jam dinding yang menunjukkan jam 1 dini hari lewat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taste of Love || Sehun-NayeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang