05.

2.3K 77 1
                                    



⚠️ You're So Attractive ⚠️
MATURE CONTENT

London, 2010

Suasana kota sangat ramai kala itu, mengingat ini adalah malam menuju puncak pergantian tahun. Mark, lelaki dengan kacamata bulatnya itu sibuk menghabiskan camilannya di depan televisi memperhatikan siaran langsung perayaan tahun baru disana.

"Untung saja aku tidak menyetujui ajakan Johnny untuk pergi malam ini." monolognya, sangat bersyukur terhindar dari keruwetan ibu kota saat ini. Pasti temannya itu sedang kesulitan bernapas diluar sana.

Semakin menuju puncak perayaan, Mark semakin merasa bosan. Bingung apa yang bisa ia lakukan sekarang selain merebahkan tubuh dan menguap, sangat tidak berguna.

Dengan sedikit memaksa jiwa dan raga, ia bangkit menuju pohon natal megahnya di sudut ruangan. Sepertinya ia terlihat jahat jika tidak membuka hadiah natal dari keluarga dan teman-temannya.

"Baiklah, mari kita lihat apa saja isi sampah sampah ini?" Bersenandung ria, Mark merobek tidak minat beberapa hadiahnya, hingga di tengah keasyikannya senyuman kecut itu muncul.

"Jeno Lee? Damn it!"

Tangan kanannya melempar kasar bungkus kotak merah itu menjauh. Dengan tampang tak bersalah ia kembali melanjutkan kegiatan membuka 'sampah-sampahnya'.

30 menit berlalu, sekarang sudah pukul 23.45. Mark berdiri merenggangkan otot tubuhnya yang dirasa kaku sejak diam terduduk di dekat pohon natal. Hingga ia mendengar bunyi pintu rumahnya terbuka, menandakan seseorang telah mencoba masuk kesana.

Keningnya sedikit mengkerut bingung, "Mum? Are you there?" tak ada jawaban. Sebelum ia sempat melangkah melewati lorong menuju pintu, seseorang lebih dulu menampakkan tubuh dengan setelan casualnya.

"Hello sweetheart." Mark mendelik, menatap tak suka kehadiran seseorang di dalam rumahnya.

"Why are you here, bastard?!" Lelaki itu terkekeh dan dengan tidak sopan langsung mendudukkan dirinya diatas sofa tanpa izin sang pemilik. Ia menaikkan alisnya mengejek. "Easy boy, aku hanya mampir sebentar menemuimu."

Mark melipat kedua tangan di dada, "For what? Cepat beritahu dan pergi." Ia ikut duduk berlawanan, "Aku tidak punya banyak waktu, Jeno."

Lelaki yang dipanggil Jeno itu mengangguk, mendekatkan dirinya dengan Mark guna menjelaskan maksud dan tujuannya kemari yang terlihat rumit dan bertele-tele.

"Bisa kah langsung ke inti?!"

Jeno menghela nafas panjang, "Baiklah, aku sangat lelah denganmu Mark."

"Apa? Kita bahkan tidak berhubungan selama 2 minggu terakhir ini."

"That's it! Why are you ignoring me?"

Mendapati nada tinggi dalam kalimat Jeno, Mark agak terintimidasi. Ia bingung harus menjawab apa. "Tidak tahu, aku hanya ingin." responnya semakin membuat emosi Jeno tersulut.

"Mengabaikan surat ucapan tahun baruku, tidak menjawab telepon rumahmu, menghilang di hari natal. What's wrong with you?!"

Mark meringis, mengaduh kesakitan melihat pergelangan tangan kirinya Jeno cengkram kuat guna menyalurkan emosi.

"Bisa kah kau tenang?"

ABOUT US | nomarkWhere stories live. Discover now