Bab 25

2.4K 41 0
                                    

Drettt...Drettt...Drettt...Drettt...
Saat sedang asyik-asyik nya mengobrol dan tertawa tiba-tiba ponsel Queensha berdering lagi dan lagi membuat sang empunya berdengus kesal.

"Siapa yang nelfon yank, angkat dulu gih kali aja penting" ucap Faeyza sembari mengulas senyum nya.

"Iyah mas bentar yah" ucap Queensha yang diangguki oleh Faeyza.

"Celine" gumam Queensha.
Ada apa dia menelepon ku secara tiba-tiba? Batin Queensha yang tak mau ambil pusing lalu segera mengangkat panggilan dari Celine.

"Wa'alaikumsalam" jawab Queensha dalam saluran telepon nya.

"Alhamdulillah kami semua sehat-sehat saja...."

"Bagaimana dengan kamu sendiri Celine?...."

"Ah benar kah si Randy gak main-main kan...."

"Bagus dech kalo begitu kakak do'akan yang terbaik untukmu...."

"Okeh, wa'alaikumsalam adik kakak yang Cantik...."

Setelah mematikan sambungan telepon nya dia kembali duduk di dekat Faeyza.

"Siapa yang telfon" tanya Faeyza yang memang tidak mendengar pembicaraan Queensha di telfon tadi.

"Celine mas" jawab Queensha sembari mengulas senyum simpul nya.

"Kayaknya kamu lagi bahagia banget, emang kabar apa yang Celine bawa" tanya Faeyza yang penasaran akan arti senyuman manis istrinya itu.

"Celine katanya mau fitting baju pengantin sama Randy akhirnya Celine gak gantung lagi" jawab Queensha bahagia akhirnya status adiknya tidak menggantung lagi.

"Gantung?" gumam Faeyza "Sayang kamu kira adikmu jemuran apa pake di gantungin" kekeh Faeyza sambil mengulas senyum.

"Hehehe" Queensha nyengir tanpa rasa bersalah.

"Kamu ini, sudahlah aku mau ke Kampus" pamit Faeyza beranjak dari duduknya yang memang dirinya ada jadwal mengajar.

"Mas" panggil Queensha sambil mencekal tangan suaminya.

"Iyah" sahut Faeyza kembali duduk dan menatap manik mata istrinya itu "Kenapa gak rela aku pergi" goda Faeyza dengan senyum nakalnya.

"Haishh apaan sih mas" ucap Queensha cemberut "Aku cuma mau bilang kamu beneran izinin aku kuliah lagi kan habis lahiran" tanya Queensha serius dan antusias.

"Tergantung" jawab Faeyza santai.

"Kok tergantung sih mas" pekik Queensha kesal.

"Tergantung nanti kamunya gimana baru aku kasih izin apa ngaknya" ucap Faeyza santai lalu pergi meninggalkan Queensha begitu saja.

*

*

*

*

"Ayo Randy aku udah siap nih" ucap Celine terseyum bahagia.

"Jangan bahagia dulu karena ada harga yang harus kamu bayar" tegas Randy tersenyum licik.

"Hahh maksudnya apa" pekik Celine tak mengerti ucapan Randy.

"Sudahlah ayo keburu kita telat nanti" ucap Randy menggandeng tangan Celine dan membawa nya mengeluari apartemen dan menuju mobilnya.

"Kamu gak bohong kan?, beneran kan kita fitting baju?" tanya Celine yang sudah duduk di kursi sebelah kursi mengemudi ralat sebelah Randy.

"Kau fikir aku bohong apa hmm" jawab Randy dengan sorot mata nya yang tajam setajam elang.

Queensha ( END )Where stories live. Discover now