Awal

0 0 0
                                    

Secepat kilat bergerak menerjang semua halang-rintang mobil, motor, dan hampir saja terjadi kecelakaan menabrak seekor burung. Burung mang becak. Akan terjadi sebuah tabrakan yang menyakitkan, benar-benar menyakitkan, lebih tepatnya ngilu.

Dengan cepatnya bergerak bahkan sampai tidak menyentuh tanah, iya karena lagi naik motor. Masa naik motornya kakinya nyentuh tanah, dikira lagi main ski.

Layaknya cucu rossi menyalip ke kanan ke kiri, melewati angkot yang mendadak ke kiri dan pengendara motor yang tau diri jadi suka mengerem sendiri "Aku tau kok aku bukan yang kamu harapkan" Kata pengendara motor yang hampir belakangnya ketabrak sebuah realita.

Dia si cepat kilat yang hampir menabrak burung mang becak, menubruk motor galau, kini harus berjuang melawan pengendara angkuh yang tidak suka disalip. Dengan motor 125cc mereka bergerak melawan kendaraan-kendaraan yang tidak beradab dan tidak peka terhadap kondisi.

Mereka tidak tahu bahwa sedang terjadi pertarungan sengit antara pengendara motor bebek demi sebuah harga ego karena tidak suka disalip, itulah isi pikiran si pengendara yang sering kesalip, tapi tidak bagi si cepat kilat.

Si cepat kilat ini sudah hampir kepepet dan diujung tanduk, jika tidak akan berceceran, berceceran rencana maksudnya.

Si cepat kilat menyalip sebuah mobil dengan cepatnya, begitupun dengan saingannya tidak mau kalah, ia menyalip sebuah mobil yang sedang disalip. Tiba-tiba datang dari lawan arah sebuah truk tronton. Si cepat langsung bergegas menancap gas walaupun terjadinya tos antara spion, Untung saja cuman spion, kalau kepala mungkin sudah menyon.

Tersadar dengan bagaimana nasib pesaingnya yang tadi menyalip yang sedang menyalip. Ternyata beliau masih selamat dan berada di jalan, jalan pejalan kaki. Tapi beliau dengan dramatis nya kembali dan menyampingi si cepat kilat melalui kolong truk tronton bergandeng 5. Vin diesel juga minder liatnya.

Sekarang ada lagi rintangan selanjutnya, rintangan melewati barisan pengendara touring. lebih tepatnya pengendara touring yang suka mengobrol, jadi sepanjang jalan tidak hanya riding tapi juga mengobrol samping-sampingan. Tapi, itu bukanlah masalah, karena bisa disalip zigzag dengan mudah oleh si cepat kilat, layaknya simulasi tes sim. Tidak dengan lawannnya, beliau langsung menengahi kegiatan touring tersebut seperti pemain bola memasuki lapangan sambil tos ke penonton.

Akhirnya si cepat kilat sampai ke tempat tujuan. Begitu juga dengan lawannya.

"Ah sialan keduluan" celetuk saingannya.

"Lah abang ngapain ikut masuk ke sini" kata si cepat kilat.

"Eh iya-ya. Eh.. euhh.. Ade mau beli bakso?" Kata lawannya yang ternyata beliau adalah seorang pedagang bakso yang membawa dagangannya di samping motor. Jadi beliau mengira bahwa beliau sedang setelan touring.

"Mana baksonya bang"

"Ini ada di samping" Ketika abang bakso melihat ke dagangannya ternyata sudah tidak ada. Nyangkut di ban tronton.

Memang aneh hari ini, tadi abang bakso yang nyangkut barang dagangannya. Sekarang, dirinya juga aneh. Padahal baru hari pengumuman pemberitahuan mengenai OSPEK tapi dia sudah siap tempur duluan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Komedi Menengah AtasWhere stories live. Discover now