22. Sakit

8K 983 48
                                    


Setelah kejadian tadi malam tidak  ada lagi yang berani menyinggung Azura dan Azrazel karena mereka tahu apa akibatnya.

Azura sangat suka menjahili Cloraz yang pendiam dan jarang berbicara itu

(Gak Zaza kasih bicara
begitulah)


Gadis kecil itu kini tengah bersenandung pelan sambil mencari keberadaan Cloraz, dan akhirnya ia menemukan Cloraz yang tengah bersantai di dekat danau yang sangat luas itu.

Azura berjalan mengendap-endap agar tidak diketahui Cloraz lalu mengejutkannya dengan tatapan horor.

"Baa."

"Eh copot-copot.."

Byurr...

Saking terkejutnya Cloraz ia langsung terjatuh ke danau karena dikejutkan oleh Azura.

Sementara Azura ia menatap datar lalu tertawa ngakak ya humornya receh emang.

Cloraz yang dibantu pelihraannya ke permukaan menatap datar Azura yang ngakak sambil guling-guling di rumput hijau

Awalnya Cloraz ingin marah-marah hanya saja melihat tawa Azura mengingatkannya akan sesuatu.

(Kalian mencium baunya gak kyak bau apa ya bau kemenyan ya?)

Hersa sedang mencari keberadaan Azrazel karena diminta oleh Azura tadi tapi ketika Azrazel sudah ketemu gadis kecil itu malah hilang entah kemana.

Hingga Hersa berpapasan dengan Ravena yang seperti mencari seseorang.

Hersa hanya menengok sekilas lalu melanjutkan perjalanannya. Ia melihat Azura dan Cloraz yang basah kuyup sambil bermain air dengan ceria bahkan Cloraz yang selalu datar dan pendiam kini tersenyum di depan Azura yang mencipratkan air ke wajahnya.

Entah kenapa dada nya merasa sesak saat melihat kedua orang itu, ia lalu menggelengkan kepala membuang perasaan sesak itu lalu berlari mendekati Azura dan Cloraz lalu menyiram mereka berdua menggunakan sihir air miliknya.

Alhasil mereka bermain bersama hingga hari sudah sangat sore dan mereka menggigil kedinginan kecuali Hersa karena ia mempunyai sihir air.

Cloraz membuat tubuhnya menjadi hangat dengan aliran mana api miliknya ia ingin mengalirkan mananya ke tubuh Azura hanya saja tubuh gadis itu menolaknya.

Jadi sekarang hanya Azura yang menggigil kedinginan dia menghembuskan nafas kasar lalu berteriak membuat Hersa dan Cloraz terkejut.

"NOELLE!"

Bahkan burung gagak berterbangan karena teriakan Azura yang nyaring itu

Noelle secepat kilat langsung berada di belakang Azura dengan wajah datar.

"Ada apa Nona?" Tanya Noelle dengan raut wajah yang masih datar

(Curiga si Noelle adik si Yoona atau gak kembaran Yoona)

Noelle membawa selimut dari kamar Azura dan langsung mengulung gadis itu hingga seperti dadar gulung.

Azura yang masih dalam selimut diangkat oleh Noelle dan menuju kamarnya tidak lupa raut wajah Azura yang cemberut dengan raut wajah Noelle yang datar.

Setelah sampai Noelle langsung menaruh Azura di bak dan memandikannya.

Malam harinya Azura batuk-batuk bahkan sampai mengeluarkan darah, kulitnya pucat dan sedingin es, tapi Azura tetap tenang agar tak terjadi kekacauan karena dirinya yang sakit.

Setelah agak tenang ia berniat ke kamar mandi dan membersihkan bekas darahnya tapi ia mendengar suara gemerisik dari semak-semak membuat dirinya waspada.

Dan ya benar saja itu adalah pembunuh bayaran. Azura yang sedang lemah sekarang mengakui bahwa ia membutuhkan perlindungan dari Azrazel maupun yang lain.

Ia memanggil tupainya dan menyerang pembunuh itu hanya saja mungkin karena dirinya sedang lemah dan pembunuh itu lebih kuat dari yang ia hadapi selama ini Azura lagi-lagi merasa ada gesekan dari dalam tubuhnya yang menghantam jantungnya.

Konsentrasi Azura hilang ia memegang kepalanya yang sangat pusing dengan jantungnya yang terasa sesak, tubuhnya lemah sekali saat ini.

Pembunuh itu mengambil kesempatan dan berniat menusuk Azura yang sedang sesak nafas.

Dan...

Srakk....

🦋🦋

____________

Story by : DindaQueenza [Zaza]

Gomen.. Zaza gantungin ya karena lagi-lagi kepala Zaza pusing!

Tenang besok Zaza up lagi kalau kondisi memungkinkan heheheh..

Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..

Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]Where stories live. Discover now