Chapter 17

70 19 0
                                    

Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!.

.

.

.

Zahra meletakkan tas nya malas, kemudian duduk di atas meja nya. "Woy.. lo" ucap Zahra kepada siswi berkacamata yang kini tengah fokus membaca buku pelajaran dengan kaca mata bundar yang bertengger dihidungnya.

Siswi itu menghentikan kegiatan membacanya dan terlihat bingung, menoleh kesana-kemari. Merasa tidak ada siapapun yang belum hadir selain dirinya dan para cewek yang dikenal hoby membully disekolah ini. Iya. Siapa lagi kalau bukan 3Z, tangannya tergerak menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan.

"Iya lo!" Sentak geng 3Z ngegas. Membuat siswi itu berjengit ketakutan dan segera bangkit menghampiri geng 3Z.

"Iya, a-ada apa ya k-kak?" Tanya siswi itu gugup, menunduk karena takut.

Zahra mengode Zora menggunakan dagunya. Zora yang paham pun segera membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah buku yang ia temukan kemarin.

Lalu menyerahkan buku itu kepada siswi yang di ketahui namanya adalah Feronika. "Kasih ini ke Alvaro. Bilang kalo lo liat bukunya jatuh kemarin"

Siswi itu mengangguk ragu, mengambil buku yang berada di tangan Zora.

"Sebentar lagi.., aktingnya akan di mulai" batin Zahra menyeringai, menyisir rambutnya menggunakan sela-sela jari.

***

"Kak Varo"

Alvaro menoleh saat ada yang memanggil dirinya, ia menyernyit saat benda yang tidak asing baginya berada di pelukan orang asing. Dengan segera Alvaro mengecek tas nya dan ternyata buku itu tidak ada didalamnya.

"Ini, buku kak Varo. Kemarin aku lihat kak Varo gak sengaja jatuhin ini dari tas kakak" ucap Feronika mengulurkan buku itu.

Alvaro percaya, menerima buku itu "Thanks ya" Feronika mengangguk.

Bryan bersiul "Ekhm, buku apaan tuh? Buku cinta ya" godanya.

Alvaro menyahut dingin "Bukan. Buku Matematika. Mau lihat?"

Bryan mengibaskan tangannya, menggeleng takut "Noo.. Alergi gue sama yang namanya Matematika."

Alvaro hanya berdehem lalu memasukkan buku itu kedalam tas nya.

Ayona memasuki kelas bersama dua siswi cantik disampingnya, mereka berjalan santai menuju kursinya masing-masing dan meletakkan tas nya.

"Wah, bidadari surgaku datang" ujar Bryan dan Sisi tersenyum.

Jihan menyapu pandangannya keseluruh sudut kelas namun tak menemukan alien yang nyasar ke bumi itu.

"Kudanil mana?" tanpa sadar Jihan menanyakan keberadaan Daniel.

"Kudanil siapa? Daniel ya?" tanya Bryan balik dan di angguki pelan Jihan.

"Daniel? Wah, punya panggilan kesayangan sendiri ni yee"

Jihan berdecak lebih baik ngomong sama pohon daripada sama Bryan, suka mengundang emosi.

"Daniel lagi dikantin, makan. Kesian tu bocah gak sarapan tadi pagi" sahut Alvaro.

Ayona memilih menelungkupkan kepalanya kedalam bahu, ditemani headphone yang menempel ditelinganya. Apalagi ngambek kepada Alvaro itu butuh tenaga.

"Na? Diem mulu dari tadi neng, sariawan ya?" ucap Bryan tak di notice Ayona.

"Hey everyone, prince Daniel is back!" teriak Daniel melambai-lambaikan tangannya saat melewati siswa maupun siswi didepannya.

I (Don't) Need Your LoveWhere stories live. Discover now