Epilog.

2.9K 381 69
                                    

Berhubung kayaknya banyak yang mau dilanjutin, aku buat lanjutannya! Sedikit cerita pendek tentang kehidupan Zayn aja sih hehehehe.

Thanks buat yg udah baca!

Ah ya, walaupun udah selesai tolong tetep comment dan vote ya! -author.

*********

3 bulan kemudian

Jadi, ini rasanya hidup sebatang kara tapi aku punya segalanya ya?

Zayn menatap rumahnya yang ada didalam Pondok Pemenang. Hanya dirinya dan Matt yang hidup disini. Matt punya seorang adik yang tinggal bersamanya. Dia tidak sepenuhnya sendirian kan?

Zayn duduk didalam rumahnya. Meminum banyak sekali bir dan merokok sepuasnya. Dia merindukan Liam. Dia merindukan Harry. Dia merindukan si pirang Irlandia, Niall. Dia merindukan Louis.

Zayn menangis lagi. Mungkin dia sudah bisa mandi satu hari dengan airmata nya selama 3 bulan ini. Setelah games, yang dilakukan Zayn hanya duduk didepan tv selain kunjungan tur.

Tour......... Semua yang dipikirkan Zayn melayang. Tidak bisa Zayn simpulkan apa sebenarnya yang dia inginkan. Apa yang dia ingin lakukan atau makan. Zayn merasa hidupnya sudah berakhir.

Sewaktu bencana itu, dia terpukul. Luar biasa terpukul menyadari Mom dan ketiga saudarinya sudah meninggal. Tapi, ada 4 cowok yg masih bisa memapah keinginan hidupnya.

Sekarang, tanpa mereka, rasanya sama sekali tidak ada yg diinginkan Zayn selain mati.

Atau balas dendam? Zayn selalu bertanya pada Matt apakah Capitol membuat makam untuk para peserta, tapi katanya tidak. Mereka akan dikirim ke Distrik masing-masing. Jarak distrik lumayan jauh, dan pasti tidak semudah itu untuk ziarah.

Zayn menatap tv ketika seorang pria berdiri dilayar. Menatap kearah penonton dan mengumumkan sesuatu. Zayn tidak bisa menangkap apa maksud dari perkataan Snow.

Mata Zayn lama kelamaan sayu, dan akhirnya dia tertidur.

BLAK.

Zayn melotot menyadari seseorang membanting pintu rumahnya. Zayn kaget bukan main ketika beberapa orang masuk dan....... hal aneh pun dilihat Zayn.

"Sial! Rumah siapa sih ini? Bau sekali!"

"Ehm, Niall! Jangan bicara seperti itu! Gimana kalau kita salah rumah?!"

"Ayolah Harry, ini pasti rumah Zayn! Siapa yang tau apa yang dilakukannya ketika dia menyadari kita bersembunyi! Hahaha"

"Louis, c'mon."

Zayn berdiri dan melihat keempat cowok itu dihadapannya. Menyeringai. Niall melebarkan tangannya dan Zayn ikut tersenyum. Tidak sadar berapa banyak air mata yang sekarang membanjiri wajahnya.

"Tidakkah kau merindukan kami bradford bad boi?"

Louis menyeringai dan Zayn tidak kuasa untuk berjalan kearah mereka, sejengkal lagi dan Zayn menyentuh mereka. Tidak benar-benar menyentuh.

Karena, perlahan ketika tangan Zayn menyentuh Liam dan Harry, mereka semacam tercabik. Asap dimana-mana. Tangan Harry meleleh ketika bocah itu tersenyum.

Zayn menjerit, "Harry?! Harry!!!!!"

Zayn berusaha menggapai yang lain, seiring mereka semakin terbuyarkan, asap memenuhi rumahnya dan Zayn menjerit memanggil nama mereka. Kekosongan yang luar biasa menendangnya masuk kedalam jurang.

Zayn terus menggapai hingga semuanya sudah terbuyarkan kecuali Louis. Zayn bisa mendengar Louis, dia yakin 100% kalau dia mendengar Louis bicara!

"Zayn, ayolah sobat. Jangan bersedih terus. Kau tau kami akan selalu berada disana."

Tangan Louis yang dalam semi-terbuyarkan menyentuh lemah dada Zayn dimana hatinya berada. Sentuhan itu sangat dingin dan Zayn menjerit ketika Louis sepenuhnya terbuyarkan.

Pufff.

"Zayn! Bangun!!!!!!!!!"

Zayn jatuh kelantai dengan air mata membanjiri wajahnya. Dia bangkit dan melihat Matt. Pucat.

"Zayn! Berhenti!"

Zayn tidak berhenti. Dia menangis terus sambil menjerit dan membanting botol alkoholnya. Zayn terus membanting hingga Matt meninjunya.

"Apa?! Apa yang kau lakukan disini!"

Matt mendengus dan menampar Zayn, "Lihat bodoh! Buka matamu lebar-lebar! Kau ini pemenang, idiot!"

Zayn membanting botol alkoholnya lagi, "kau dungu atau tolol, Matt? Aku bukan pemenang! Tidak ada pemenang yang membunuh sahabatnya sendiri!"

Zayn mulai menangis lagi, mengakui dalam hatinya betapa ringkihnya ia. "Mereka tidak seharusnya mati, Matt."

Matt terdiam dan menatap Zayn, "Aku tau."

"Kau tidak mengerti!" bentak Zayn. "Aku yang mengusulkan mereka melakukan itu semua! Dan... bodohnya mereka setuju.!"

"Itu karena mereka percaya padamu, Zayn."

"Apa?!..... Tidak mereka—"

Zayn menangis terus hingga lima tahun kemudian dia akhirnya bisa menerima semuanya. Berada dalam arena, atau setidaknya dibelakang layar arena selalu sulit untuknya. Karena setiap kali mementori peserta dia akan merasa kehilangan lainnya yang mendalam. Mengingat keempat sahabatnya yang sudah dialam sana. Mengingat Celen yang juga mungkin sudah tenang. Zayn ingin sekali bertemu mereka. Memeluk mereka dan bercerita, menceritakan kembali dan mengingat masa lalu saat mereka melaksanakan tour keliling dunia mereka. Kebersamaan mereka.

Zayn merindukan Liam, Niall, Louis dan Harry. Tidak bisa dibohongi lagi. Suatu ketika Zayn duduk dirumahnya. Sendirian dan menyanyikan satu lagu.

It's been a long day without you my friend

And I'll tell you all about it when I see you again

We've come a long way from where we began

Oh I'll tell you all about it when I see you again

When I see you again

"Ketika kita bertemu lagi." Zayn melihat kearah langit dan menutup matanya. Berharap mereka menyambutnya didepan gerbang istana putih.

Bertahun tahun kemudian, semua yang diharapkan Zayn terkabul. Mereka bertemu. Zayn bisa mendengar tawa Niall menyambutnya. Sentuhan Liam, senyuman Harry dan kata kata Louis. Semuanya terasa sama dan tidak berubah.

Damn who knew

All the planes we flew

Good things we've been through

That I'll be standing right here talking to you

Bout another path

I Know we loved to hit the road and laugh

But something told me that it wouldn't last

Had to switch up

Look at things different, see the bigger picture

Those were the days

Hard work forever pays

Now I see you in a better place

THE END.

-----------------------------------

YEAY. Thanks buat siapapun yang udah baca dan udah comment juga vote. Semua feedback kalian bener bener berharga. Ditambah nulis bagian akhir ini nyaris nangis karena Zayn udah keluar dari One Direction jadi feels nya kerasa nyata :')

Aku nyisipin sepenggal lirik lagu See You Again yang jadi Ost F&F7.

Thanks! Keep vote and comment! ;)

—Author.

30th The Hunger Games [OneDirection]Where stories live. Discover now