05 ⚠️

7.5K 520 61
                                    

*kalo bisa baca sampai habis ya, ada notes yang mungkin bakal membantu menjelaskan hehe, thank you!

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

*kalo bisa baca sampai habis ya, ada notes yang mungkin bakal membantu menjelaskan hehe, thank you!

***

Melupakan tujuan utamanya kemari, dengan langkah tegas Haruto menarik paksa Junkyu masuk ke dalam sebuah bilik toilet.

"Kali ini apa lagi mau mu? Kalau tidak penting tolong menyingkir," ucap Junkyu tak menghiraukan tatapan nyalang Haruto.

"Sunbae, kau masih melakukannya? Dengan profesor itu?"

"Kalau pun iya itu bukan urusanmu, tuan Watanabe yang terhormat."

Haruto tersenyum miring, baginya Junkyu memang benar-benar manusia paling menarik yang pernah ia jumpai.

Baru kali ini ia bertemu orang sejujur dan seterang-terangan pemuda manis itu. Ah, tambahkan, ia juga sangat berani. Terlalu berkebalikan dengan tampang sopannya.

Haruto pikir memang alasan itu lah yang menjadikan sebuah daya tarik seorang Kim Junkyu. Setidaknya di matanya.

"Apa ada lagi yang ingin kau sampaikan? Aku harus segera kembali karena masih ada kelas."

Sambil terus melirik ke arah jam tangannya, Junkyu berusaha berbicara sesabar mungkin. Ia tau membiarkan emosinya mengambil alih hanya akan meyebabkan kelelahan.

"Sunbae, aku ingin tau bagaimana kau melakukannya dengan Profesor Lee saat itu."

"Jangan gila!"

Perkataan tak masuk akal Haruto membuat Junkyu kaget bukan main.

Dengan ruang pergerakan yang begitu terbatas, Junkyu berusaha meraih gagang pintu, tapi sayang satu-satunya akses keluar benar-benar terhalang oleh tubuh bongsor Haruto.

Ditengah kesempatan, perlahan ruas jari-jari Haruto mulai merambat menyentuh wajah Junkyu.

Ibu jari dan telunjuknya berhenti tepat di dagu lancip itu, menariknya pelan, semakin menepis jarak di antara keduanya.

Dalam sekejap belah bibir mereka menyatu.

Sambil menikmati kecupan basah, hembusan hangat terus menerpa permukaan kulit keduanya.

Mata Haruto terbuka memperhatikan seorang lainnya yang sudah sepenuhnya terbuai dalam permainannya.

Ia pikir selain menarik, Junkyu juga sangat mengejutkan. Bagaimana bisa pemuda itu menunjukkan dua sifat yang saling bertolak bekalang sekaligus.

Ia yang sangat bersikeras menolak, namun sedetik setelahnya dengan mudah jatuh dalam perangkap. Bahkan kedua lengannya kini melingkar manis di leher Haruto, terus menekan seakan meminta lebih.

Secret Lust - HarukyuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin