26. Bakpao dan Omelet

11 4 0
                                    

~Sudah lama doaku sematkan. Tanpa berharap lebih Allah mempertemukan kita melintasi jalan yang tak terduga~

                               ♤♤♤

R sangat menyayangi Lily seperti anaknya sendiri. Sampai-sampai ia belanja untuk sarapan hari ini. Permasalahannya, ia belum lihai memasak. Demi kesembuhan Lily, ia melihat tutorial memasak di Youtube. Ia berupaya memasak makanan yang paling enak. Dengan menenteng belanjaan, R masuk rumah. Mengucapkan salam tak ada jawaban. Ia berniat melihat keadaan Lily, rupanya masih tertidur. Ini menjadi kesempatan R memasak dengan sepenuh hati. Berlandaskan kepercayaan diri. Terbentuklah keberhasilan yang hakiki.

R pun menyiapkan penggorengan di atas kompor. Menuangkan minyak. Menu yang ia racik pagi ini adalah Sup Kimlo Bakso. Ada yang tahu? Sup Kimlo Bakso adalah makanan khas Tiong Hoa China. Jadi, R tidak sembarangan memasak. Ia berharap makanannya menggugah selera Lily.

Pertama yang R lakukan adalah menumis bawang putih, bombay, dan jahe hingga harum. Sambil menunggu, R mengaduk rata tumbuhan pala bubuk dan lada bubuk kemudian ia menambahkan air kaldu sesuai selera dan biarkan sampai mendidih. Ia pun tak lupa juga menambahkan wortel dan membiarkannya hingga setengah matang lalu menambahkan bakso, ayam suwir, kacang kapri, jamur kuping, kaldu bubuk, garam. Semua itu dijadikan satu hingga matang. Beberapa saat sebelum api dimatikan, ia menambahkan daun bawang disusul dengan toping bawang goreng dan seledri.

Makanan sup kimlo bakso siap dihidangkan di ruang makan untuk para staf dan dokter yang telah merawat Lily. Untuk piring cantik yang berwarna pink, spesial buat Lily. Maka, R membawanya ke kamar. Ia masih tertidur pulas. Tapi jika tidak dibangunkan, nasib perutnya yang menjadi taruhannya. Pelan-pelan, R membangunkannya. Lily membuka matanya.

"Ayo makan Lolipop." Tutur R. Lily terbangun dan dengan cekatan, R membantunya menyandarkan punggungnya ke dinding. Bantal sebagai penyangganya.

"Ini, Omelet buatkan sup kimlo bakso khas China Ala Chef Omelet." Lily bertepuk tangan bahagia.

"Makan yuk."

Tanpa diperintah, Lily membuka lebar mulutnya. R siap menyuapinya.

"Enak?"

Lily mengangguk senang. Sesekali R memerhatikan dahinya yang kian hari mudah turun.

"Makan yang banyak ya biar bisa ketemu sama Bakpao."

Lily mengangguk.

Hari-hari R begitu telaten merawat Lily. Memberinya makan tiga kali sehari, tak lupa mengingatkannya minum obat hingga seminggu ke depan, Lily sudah mampu berjalan. Bermain ayunan di taman belakang rumah. Taman itu mengingatkannya saat di panti asuhan. Ia menangis. Rindunya terhadap orang tua angkat, Ibu panti, teman panti, apalagi pengasuh yang sangat ia dekati, Imaz telah merajalela di hati. R yang baru pulan kerja prihatin melihat Lily menangis. Ia pun menghampirinya. Berlutut dihadapannya.

"Lolipop kenapa menangis?"

Lily berderai air mata. Hati bergejolak menyayat sebuah kerinduan.

"Rindu sama orang yang lolipop sayang ya?"

Lily menangis terisak. Sesekali mengusap air matanya tak tahan.

"Kalau begitu besok Omelet bawa ke kantor polisi ya? Nanti pasti langsung ketemu sama Mama Papa lolipop?"

Lily mengangguk menunjukkan senyumannya.

"Nah, gitu dong lolipopnya omelet senyum..." R mencubit hidung Lily dengan gemas. Setelah Lily sudah merasa tenang, R mengajaknya ke kamar untuk segera tidur dan menyambut hari esok.

Meeting You Untill DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang