2. A Kisses

1.7K 131 16
                                    

⚠️‼️R-19+‼️⚠️

"What the- itu tiba - tiba? Maksud gue, tiba - tiba aja gitu dia nyamperin lo???"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"What the- itu tiba - tiba? Maksud gue, tiba - tiba aja gitu dia nyamperin lo???"

Gue menjepit ponsel diantara bahu juga telinga karena gue sibuk memakai kadirgan.

Sebelum gue langsung keluar untuk nyusul Jeno yang katanya mau ke tempat gue, gue tentu kasih tau Joy sahabat gue sejak SMP. Gue cuma mau dia tau.

"Menurut lo dia kenapa?" Gue udah keluar dari lift dan keluar apart.

"Dude, agak aneh sih. Tapi coba ambil sisi positifnya aja deh. Siapa tau dia emang tau kalau lo suka dia?"

Mendecak, gue agak celingak - celinguk untuk lihat dimana Jeno yang katanya dia mampir ke rumah teman didekat sini.

"Joy, gak ada siapapun yang tau kalau gue suka dia. Kan gue cuma kasih tau ke elo doang. Siapa coba temen deket gue di kampus? Gak ada."

Joy diam. Mungkin dia ikut pusing mikirin kalimat gue. Tapi apa yang gue bilang ke dia itu emang bener. Gue suka sama Jeno itu diem - diem. Gak ada siapapun yang tau kecuali Joy.

Kaki gue berhenti melangkah karena udah lihat Jeno yang berdiri bersandar di dinding.

"Gue tutup dulu." Memutuskan panggilan sepihak. Gue pelan - pelan jalan mendekat untuk lihat Jeno yang ternyata lagi teleponan juga.

"Gue ada urusan. Nanti gue pulang kok. Tidur duluan, jangan nunggu."

Lagi, kaki gue berhenti. Bibir gue terbuka sedikit karena mendengar apa yang dia katakan.

Jeno menoleh menotis gue dengan senyuman tipisnya. Ponselnya dia masukin ke saku celana jins bagian belakang.

Dia kelihatan beda dari sebelumnya. Kaos putih, celana jins yang robek dibagian lutut, juga masker putih yang dia turunkan sampe dagu.

"—lo mau ngapain minta ketemu?" Tanya gue pelan setelah dia udah dihadapan gue.

"Cuma, pengin? Gue kaget aja ternyata rumah lo sama temen gue beda gang doang."

Gue diam memperhatikan setiap inci wajahnya. Lalu ngangguk dengan kaku dan tersenyum tipis supaya gue gak terkesan cuek.

"Kalau emang lo udah mau tidur, harus nya lo nolak. Gue jadi gak enak."

"Oh- enggak. Enggak kok enggak. Gue emang belum ngantuk juga." Gue ketawa kaku. Siapapun yang melihat ini gue pasti kelihatan kaya orang bodoh didepan Jeno sekarang.

 PRECIOUS BOY | LEE JENOWhere stories live. Discover now