betting

3.5K 300 37
                                    

Sesuai kesepakatan awal, Taehyun harus menjadi milik Beomgyu karena dia kalah tanding.

Tapi sungguh, Taehyun tidak paham apa maksudnya. Mereka baru kenal dan Beomgyu tiba-tiba meminta dirinya sebagai imbalan taruhan.

"Kau pikir aku orang gampangan, hah?!" serunya setelah mereka sampai di suatu kamar hotel bintang lima.

Taehyun tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di tempat mewah seperti ini sebelumnya. Dan ya, dia sedikit tertegun melihat pemandangan baru itu.

"Kau sudah deal dengan kesepakatannya, Taehyun. Jadi aku bebas melakukan apapun pada sesuatu yang menjadi milikku."

Taehyun mengepalkan tangannya erat. "Bastard."

"Duduk di sini dan nikmatilah hidup barumu. Aku tau kau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memijakkan kaki di tempat mahal seperti ini."

Penghinaan. Taehyun mengepalkan tangannya, bersiap meninju wajah pria itu.

"AKH!"

Sayang sekali, dia justru yang jatuh karena Beomgyu yang dengan sigap menepisnya hingga ia jatuh ke atas ranjang.

"Mau melakukan apa kau pada mastermu?" kata Beomgyu dengan nada berat penuh intimidasi seraya menahan kedua tangan Taehyun di atas kepala.

"Master my ass! Lepas—AKH!"

Tamparan keras mendarat di pipi Taehyun, membuat yang lebih muda berpaling dengan pipi yang perlahan mulai memerah.

"Sadari posisimu, bocah. Sekali lagi kau bertingkah berani padaku, aku tidak akan segan—"

Tririring tririring

Ponsel Taehyun berdering nyaring. Taehyun menggunakan kesempatan itu untuk menarik paksa tangannya dari cekalan Beomgyu. Mengambil ponselnya dari saku celana, langsung mengangkat panggilan setelah melihat nama kontaknya.

"Kenapa?" tanyanya dengan mata menatap nyalang pada pria yang masih berada di atasnya. Tak dipungkiri bahwa pria ini memang cukup tampan kalau dilihat-lihat.

"Aku? Aku sedang ... entah dimana ini. Langsung saja bilang to the point, ada apa kau menelepon."

Dahi Taehyun berkerut, namun setelah itu memejamkan matanya sambil menghela napas.

"Aku sedang tidak bisa kesana saat ini. Kau temani saja dulu ibu disana, urusan administrasi nanti biar aku yang—YAA! KEMBALIKAN PONSELKU!"

Tamparan kembali mendarat di wajah Taehyun. Sedangkan ponselnya telah berpindah pada Beomgyu.

"Siapa ini? Aku? Aku kekasih kakakmu. Kenapa? Rumah sakit? Oke, orang suruhanku akan ke rumah sakit nanti untuk menyelesaikan administrasinya."

Setelah mengucapkan kalimat terakhir, Beomgyu langsung mematikan sambungan secara sepihak dan menaruh ponsel Taehyun di atas nakas.

Perhatiannya kembali teralih pada pemuda di bawahnya. Masih menatapnya nyalang dengan pipi yang semakin memerah. Seringai pun timbul di wajah Beomgyu.

"Dasar miskin. Membayar biaya rumah sakit saja tidak mampu."

Taehyun makin melotot. Dia sudah bersiap untuk menghajar Beomgyu, namun sekali lagi pipinya menjadi sasaran tamparan. Kali ini Taehyun dapat merasakan darah mulai mengalir dari ujung bibirnya.

"Aku sudah membantu membayar biaya rumah sakit untuk ibumu. Jadi, kau harus menjadi anak yang penurut pada mastermu, mengerti?"

Tapi Beomgyu salah jika menilai Taehyun adalah anak yang mudah ditundukkan. Lihat saja, bahkan saat ini pemuda bermata belo itu meludahi wajah Beomgyu dengan berani.

"I don't give a fuck to your dirty ass kink, jerk! I can do anything i want to do, cos i'm not yours."

Beomgyu menyeka wajahnya dengan menahan amarah. Setelahnya dia beranjak dari atas Taehyun. Berjalan menuju lemari yang ada di sebelah tempat tidur, mengambil dua buah benda yang sukses membuat mata Taehyun melebar.

"B-bagaimana bisa benda seperti itu ada di sini?"

Beomgyu tidak menjawab. Auranya begitu gelap saat menghampiri Taehyun dengan menenteng dua benda tersebut.

Beomgyu pun menjatuhkan salah satu benda dari tangannya, lalu ia menarik tangan Taehyun hingga yang lebih muda jatuh ke lantai. Tanpa ampun, dia menginjak punggung yang lebih muda supaya tidak banyak bergerak. Taehyun terbatuk, sesak napas karena Beomgyu menginjaknya dengan kuat.

"J-janganhh hah.." Hanya itu yang bisa dia ucapkan. Sama sekali tidak memengaruhi Beomgyu yang tengah mengikat seluruh tubuhnya dengan tali tambang yang dia ambil dari lemari.

Napasnya sedikit lega setelah Beomgyu tidak menginjak punggungnya lagi. Namun ikatan di lehernya masih mempersempit jalan udaranya. Sehingga dia masih kesulitan bernapas, terlebih ditambah dengan pecutan yang mengenai tubuhnya bertubi-tubi.

Kondisinya masih berpakaian lengkap, akan tetapi pecutan itu sangat kuat dan keras sampai membuat pakaiannya mulai robek dimana-mana.

Jeritannya membahana bebas di ruangan tersebut. Wajahnya bahkan telah basah oleh air mata yang terus mengalir, entah itu air mata karena menangis atau menahan sakit. Air mata itulah yang menggantikan mulutnya yang juga diikat untuk mengungkapkan betapa kejamnya Beomgyu saat ini.

Taehyun sungguh tidak tau mengapa Beomgyu melakukan ini padanya. Lebih tepatnya, mengapa Beomgyu menginginkan dirinya? Apakah hanya untuk dijadikan objek pelampiasan seperti ini?

Kondisinya sudah benar-benar memprihatikan setelah Beomgyu berhenti melakukannya. Ketika tubuhnya diangkat dan dipindahkan ke atas ranjang pun Taehyun hanya bisa pasrah. Kesadarannya masih tersisa saat pria itu melepaskan ikatan di tubuhnya, begitu juga pakaiannya yang sudah tidak berbentuk lagi. Taehyun refleks memeluk dirinya seperti janin saat tubuhnya berakhir telanjang.

"Itulah yang akan kau terima kalau kau berani kepada mastermu," kata Beomgyu yang saat ini duduk di sebelahnya, mengeluarkan rokok elektrik dari saku pakaiannya.

Pria itu menikmati rokoknya sambil mengamati bagian belakang tubuh Taehyun yang diwarnai dengan lebam-lebam kemerahan mulai dari punggung hingga paha belakangnya. Pemandangan yang menarik. Sampai berhasil membuat sesuatu terbangun.

Taehyun gemetaran. AC di ruangan itu dingin sekali. Ia berusaha menenggelamkan dirinya pada kasur empuk itu, sayang sekali tidak bisa.

"Ngh di-dingin.." cicitnya.

Beomgyu bisa mendengar itu. Lantas dia pun mematikan rokoknya dan menaruhnya di nakas, lalu bergerak mendekati Taehyun hingga ia berada di atasnya.

"Dingin hm?"

Taehyun mengangguk dengan lemah. Berharap dengan begitu Beomgyu akan memberinya selimut.

Beomgyu menyeringai. "Aku dengan senang hati akan menghangatkanmu, kitten."

make a betWhere stories live. Discover now