part 8

52.5K 4.2K 102
                                    

" ayo senyum El, gigi cantik nya mana. Nah iya pinter"

" Anak mami ganteng amat sih... Sekarang sama mami sini"

El dengan antusias nya memeluk ku sambil tersenyum ke arah kamera.

" Cium mami sini" El menurut langsung menempelkan bibir nya ke pipi ku. Aku langsung mengambil gambar dan tersenyum ke arah kamera.

Nanti siap siap untuk posting posting.

" Dah nanti kita foto lagi, sekarang kita kita kesana" aku menunjuk sebuah pondok kecil yang terletak di tengah tengah kebun teh dengan udara yang segar di pagi hari.

Sudah satu jam aku dan El di sini menemani pak Albi yang saat ini sedang berbincang bincang pada para penduduk yang bekerja di kebun teh ini. Aku memilih menjauhkan diri dan mengelilingi kebun ini bersama El sambil foto foto manja.

Aku menggendong El karna sepertinya dia sudah tidak kuat berjalan. Walaupun dia tidak bilang dia capek karna saking senang nya jalan jalan bersama ku dia tidak ada mengeluh sedari tadi.

Aku ini tipe mami yang pekaan jadi tau kalau anak itu capek apa nggak.

Aku memilih menjuntaikan kaki dan mendudukkan El di pondok kecil ini. Hanya pondok sekedar untuk istirahat para pekerja di sini.

" Nih mau makan ini nggak" aku menyodorkan satu tangkai donat paha ayam yang bertabur meses di sekitar donat nya. Tadi aku sempat membelinya waktu mau jalan ke arah sini.

Kami memang memilih jalan karna tempatnya yang dekat.

" Mau" El menyodorkan kan tangannya. Dengan lahap El langsung melahap besar donat itu.

" Pelan pelan sayang jangan besar besar gigit nya nanti keselek" El hanya mengangguk karna mulut nya yang penuh dengan donat. Benar benar lucu, dan aku tidak bisa jika tidak mengambil gambar nya.

Padahal umur El baru dua tahun lebih tapi gigi nya sangat rapi dan bersih. Dulu saja Davin umur segini giginya hanya tinggal beberapa, tapi El tidak ada giginya yang ompong. Ck beda kali ya, El kan anak Sultan.

" Mami nih" El menyodorkan donat nya padaku.

" Nggak mau lagi?" Tanya ku.

" Ndak, El mau cuapin mami" aku tersenyum dan menggigit potongan donat yang tinggal setengah itu.

" Makasih sayang nya mami" El tersenyum dan beralih duduk ke pangkuan ku.

Menyandarkan kepalanya di dadaku dan kembali menikmati potongan paha donat yang hampir habis.

" Mami minum" aku mengambil botol Aqua yang tadi sempat ku bawa dalam tas punggung. Tadi sebelum kemari aku membawa tas punggung ku yang berukuran sedang, takut takut El nanti haus ato laper.

" Haus banget ya" tanya ku yang melihat El menghabiskan separo dari minumannya.

" Iya mami" balas nya sambil menghapus sisa sisa donat tadi di sekitaran mulutnya.

" Duh sampai belepotan gini anak mami, sini mami lap pakai tisu" aku mengambil tisu dan sedikit membasahkannya dengan air dan mengelapnya di mulut serta tangannya.

" Makacih mami, El cayang mami" aku tersenyum mendengar ucapan yang keluar dari bibir mungilnya. Kata kata sederhana El selalu menggetarkan hatiku. Ntah aku yang emang suka anak kecil atau memang El yang sangat sangat menggemaskan.

"Sama sama sayang, mami juga sayang El"

Aku kembali melihat keseliling menikmati pemandangan yang sangat menyegarkan mata. El sudah kembali anteng di dekapan ku sambil memainkan mobil mobilannya.

BABY ELWhere stories live. Discover now