FROM A DIFFERENT ERA|| xiaojun[TAMAT]✓

00.20(LAST)

"Van..." Panggil jingga lagi.

"Hmm?" Sahutnya lalu tersenyum.

"Nanti bang Johnny kesini".

"Saya suka kamu" ucapnya santai.

"Hah?!" Kaget jingga

"Sssttt".
.
.

(Disaranin play lagu " langsung Lindsey stirling- carol of the bells")

.
.

Ceklek.

Pintu balkon kamar jingga terbuka lagi, dan lagi lagi seseorang semudah itu masuk ke kamar jingga.

"Dejun..." Panggil jingga.

"Putra mahkota xiaodejun" ucap vanka lalu memberikan hormat.

Tak menjawab sapaan vanka,dejun langsung mendekati laki laki dihadapannya lalu menarik kerah bajunya.

"Cukup eloise.... kau selalu mengambil hak milik orang lain" ucapnya dengan mata yang seakan ingin menerkam laki laki didepannya itu.

"Itu bukan hak milik mu tuan karena semua yang kau cap hak milik selalu hilang, dunia tak ingin anda bahagia".

"ELOISE!" bentak dejun dan tiba tiba tangan sebelah kanannya mengeluarkan cahaya sekaligus pedang besar yang berkilau.

"Lagi lagi aku terbunuh?" Jawab vanka santai dengan mata yang menatap tajam dejun.

Jingga membatu,dia benar-benar terkejut dengan apa yang ada di depannya.

"Ya, kisah itu tamat dengan akhir yang sama" Sahut dejun.

Geram dengan ucapan dejun kali ini vanka ikut mengeluarkan cahaya dan cahaya itu berubah menjadi pedang yang sama besarnya.

"BERHENTI!" Teriak jingga.

Dejun melepas cengkramannya dari kerah vanka.

"Jingga..." Gumam dejunm

"BERHENTI, YIHUA UDAH GA ADA DIA UDAH MATI. GUA JINGGA,JINGGA! BUKAN YIHUA GUA CUMA MAU HIDUP DENGAN DAMAI KAYAK YANG LAINNYA" Teriak jingga geram.

"Gua bukan yihua, hapus ingatan kalian sama yihua dia juga mau hidup damai diatas sana" sambung jingga.

"Kita juga gamau hidup kek gini, hidup dengan dikelilingi bayangan yihua, kenapa susah banget buat lupain yihua? Kita ga ada yang tau" sahut dejun.

Ceklek

Pintu kamar senja terbuka menampakkan saudara laki laki jingga di ambang pintu itu.